Pj Wali Kota Malang Apresiasi Penghargaan Pencegahan dan Penurunan Stunting


80
Pj Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M, didampingi Sekkota Erik Setyo S, saat menyerahkan penghargaan pencegahan dan penurunan stunting kepada Lurah Klojen, Butet. (Foto : Prokopim Setda Kota Malang)

MALANG, SUARADATA.com-Para pihak yang dinilai berhasil menangani pencegahan hingga penurunan angka kasus stunting di Kota Malang diberikan sebuah penghargaan oleh Pemkota Malang.

Penjabat (Pj) Walikota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M, langsung mengapreasiasi sekaligus memberikan penghargaan. Pasalnya, hal itu sebagai kategori prestasi pencegahan stunting 2023 terbaik di Kota Malang.

“Mereka adalah para ASN maupun kelompok masyarakat. Yang berada di lingkungan Kecamatan dan Kelurahan serta Puskesmas setempat. Ketiga komponen itu secara integral, terus berupaya mencegah, mengendalikan, mengentas hingga menurunkan angka stunting di Kota Malang,” ujar Pj Wali Kota, Wahyu Hidayat, Senin (20/5/2024).

Pj Wahyu Hidayat menyampaikan, penghargaan ini sengaja diberikan kepada semua pihak yang terlibat aktif menangani pencegahan stunting dengan penuh tanggungjawab. Baik itu di lingkungan kecamatan, kelurahan maupun puskesmas.

“Kita semangati mereka agar terus lebih berinovasi dan berkreasi, mengupayakan pencegahan stunting lebih signifikan penurunannya. Mereka ini adalah ujung tombak pelayanan dan penanganan di masyarakat secara langsung. Kita harus mengapresiasi dan mendukung sekaligus memotivasinya,” jelas dia.

Wahyu menginformasikan, saat ini angka stunting di Kota Malang didapatkan angka sebesar 17,3 persen. Hal itu berdasarkan dari data SKI (Survei Kesehatan Indonesia). Sedangkan, hasil laporan E-PGGBM di Februari 2024 cut off per tanggal 17 maret 2024. Ada nilai penurunan dibanding tahun 2023, dari 8,68 persen menjadi 8,38 persen.

Para penerima penghargaan pencegahan Stunting, foto bersama Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat beserta Forkompinda Kota Malang.

“Untuk lebih menekan lagi angka penurunannya, kita butuh penanganan secara kolaboratif dan lintas sektoral. Keterlibatan secara aktif dari ASN maupun kelompok masyarakat, sangat mempengaruhi perkembangan hasil penanganan stunting di setiap wilayah,” terangnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr. Husnul Muarif menambahkan, perihal pemberian penghargaan pelayanan pencegahan stunting 2023. Memiliki beberapa indikator, diantaranya progresif bulanan dari kecamatan, kelurahan maupun puskesmas. Selama Januari hingga Desember 2023, apa bisa menunjukkan terjadinya penurunan angka stuntingnya.

“Data-data yang dilaporkan kepada kita (Dinkes) sebagai tim penilai. Kita lakukan monitoring dan evaluasi, serta verifikasi di lapangan. Apakah sudah sesuai atau belum secara faktanya. Hal itu, perlu kita validasi terlebih dahulu sebelum memberikan penilaian kepada tiga komponen tersebut,” tambah dr Husnul.

Mantan Direktur RSUD Kota Malang ini menyebutkan, dari tingkat kecamatan. Diambil tiga kecamatan yang berhasil meraihnya, juara satu Kecamatan Klojen, disusul Kecamatan Sukun. Terakhir, Kecamatan Lowokwaru.

Tingkat Kelurahan, diraih Kelurahan Rampal Celaket juara satunya. Juara dua adalah Kelurahan Kebonsari disusul Kelurahan Klojen.

“Untuk wilayah puskesmas, juara satunya adalah puskesmas Rampal Celaket, juara duanya dimenangkan puskesmas Cisadea. Terakhir, juara tiga diraih puskesmas Kendalsari,” pungkasnya.(Iwan/And/Red)


Like it? Share with your friends!

80
Suara Data Network
assalamualaikum

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *