MALANG, SUARADATA.com-Penjabat Pj Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M., turut hadiri acara rapat kerja nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ke-17 di Dome BSCC Balikpapan, Kalimatan Timur, Selasa (4/6/2024).
Acara Rakernas APEKSI ke-17, dibuka langsung oleh Presiden RI, Ir. Joko Widodo atau Jokowi bertemakan Kota Sejahtera Indonesia Maju.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi dihadapan 98 Wali Kota se-Indonesia menegaskan, seluruh pemkot di tanah air harus menyiapkan diri dengan segala dinamikanya. Termasuk terhadap dinamika tantangan pembangunan. Diperkirakan pada 2045 nanti, 75 persen masyarakat bertempat tinggal di wilayah perkotaan.
“Kami harapkan bisa mengatasinya, atas ragam tantangannya tersebut. Sebaliknya, kita harus mampu mewujudkan kota menjadi smart city, green city yang liveable dan loveable,” tegas Jokowi.
Senada yang disampaikan Presiden RI Jokowi, Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian menjelaskan, seorang pemimpin atau kepala daerah hendaknya miliki pemikiran inovasi out of the box.
“Kami imbau Pemkot bisa memaksimalkan potensi di daerahnya, menjadi upaya nilai pendapatan sekaligus peningkatan pendapatan asli daerah. Kami pun berharap Pemkot juga bisa berjiwa entrepreneur, mampu memaksimalkan potensi dan pengelolaannya,” jelas Mendagri, Tito Karnavian selaku Keynote speech.
Dikatakan kembali, semuanya ketika Pemkot di daerahnya tersebut telah memiliki jiwa enterpreneur dan emikiran inovasinya out of the box serta bertekad maju berkembang. Kesemuanya bertujuan demi kepentingan masyarakatnya.
“Kami yakini Pemkot tersebut akan mengalami peningkatan dan kemajuan di daerahnya. Utamanya bisa ada nilai peningkatan, khususnya peningkatan pendapatan asli daerah sekaligus pembangunannya lebih maju,” kata dia.
Sementara, Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M., menyetujui sekaligus mengapresiasi gagasan dari Mendagri, Tito Karnavian. Oleh karenanya, dalam meningkatkan dan memaksimalkan pembangunan. Khsususnya di wilayahnya yakni Pemko Malang.
“Kami tentunya akan memperkaya pengetahuan atau wawasan, dengan ide dan inovasi. Terlebih lagi, melalui potensi yang didapatkan di Kota Malang. Guna bisa mewujudkan raihan kemandirian fiskal secara lebih cepat dan mudah,” terang Pj.
Lanjutnya lagi, untuk mengimplementasikan gagasan Mendagri tersebut pihaknya terus bertekad dan berkomitmen kuat. Selanjutnya, memacu kondisi fiskal Kota Malang menjadi Fiskal kuat menuju Mandiri Fiskal.
“Yang artinya pendapatan asli daerah (PAD) kita di Kota Malang. Akan lebih tinggi dari transferan pusat. Salah satu upayanya dengan memaksimalkan PAD di daerah serta mengefisienkan anggaran,” sambung dia.
Memaksimalkan anggaran yang dihasilkan dari PAD, Wahyu menegaskan, pihaknya akan terus meningkatkan pendapatan daerah. Tapi menekan anggaran belanja daerahnya. Salah satunya anggaran belanja pada perjalanan dinas dan belanja rapat dilakukan oleh perangkat daerah.
“Otomatis akan berkonsekuensi pada perubahan postur APBD yang kita miliki. Untuk itu, kami mengimbau semua OPD agar mencermati dan lebih bijak. Sewaktu akan menyusun rencana kegiatan atau program kerjanya. Sekiranya dinilai belum urgent, dilakukan evaluasi dan ditekan lebih efisien lagi,” tegas Wahyu.
Diluar hal kebijakan kemandirian fiskal, Dia mengemukakan, acara tahunan Rakernas APEKSI ini dinilai banyak hal yang didapatkan. Semisal antar Kepala daerah saling berbagi ilmu pengetahuan dan pengalamannya. Pastinya lagi, APEKSI menjadi forum produktif untuk bisa memajukan daerahnya.
“Kami sejalan dengan arahan dari Bapak Presiden Jokowi, siap dalam menanggulangi maupun mengatasi berbagai tantangan dalam meningkatkan sekaligus memajukan pembangunan di daerahnya,” pungkasnya.(Prokompim/Iwan/And/Red)
0 Comments