Patut Dicoba, Cafe “Abundacio Petungsewu” Siap Manjakan Pecinta Durian


75
Mantan Wali Kota Malang abah Anton ketika membelah durian siap makan ditunjukkan kepada pelanggannya di Cafe Abundacio Petungsewu, Dau Kabupaten Malang. Foto : Afd

MALANG, SUARADATA.com-Mantan Wali Kota Malang periode 2013 – 2018 H.M. Anton atau disapa abah Anton telah mengisi kesibukannya dengan berbisnis cafe durian “Cafe Abundacio” yang belasan tahun ditekuni hingga saat ini.

Bisnis tersebut dirintisnya sejak 2000 silam, berlokasi di Desa Petungsewu, Dau Kabupaten Kabupaten Malang. Usahanya itu berada di lahan seluas 4 hektare dengan 400 pohon siap berbuah. Bahkan, memiliki tujuh varian durian seperti montong, bawor, kunir, matahari dan durian lokal lainnya.

“Harganya murah terjangkau dengan kualitas rasanya bisa dibuktikan ditempat. Kami pilihkan durian yang bagus dan siap makan,” jelas abah Anton saat ditemuinya di sela-sela melayani pembeli, Sabtu (13/11/2021).

Cafe Abundacio ini dibuka setiap hari dari pukul 8 pagi sampai 8 malam, weekend lebih banyak pengunjungnya. Selain itu, ratusan orang dari Malang Raya dan sekitarnya hingga luar Jawa Timur.

“Cafe Abundacio bisa menghabiskan ratusan durian dalam sehari, satu orang bisa lebih dari satu atau dua buah. Omset perharinya diperkirakan lebih dari Rp 60 juta,” tambahnya.

Pria pernah jabat pengurus di PITI Malang Raya ini menyebutkan, untuk membantu usahanya lebih maksimal, pihaknya melibatkan 21 orang yang selama ini mengabdi dan ikut dengannya. Selanjutnya, ditugaskan dengan peranannya masing-masing.

Penjualan durian di Cafe Abundacio ini, lanjut dia, tidak hanya hasil panen dari tempat sini saja. Tapi juga mendatangkan dari Ngembal Pasuruan sekaligus dari petani Petungsewu Dau dan sekitarnya.

“Ya bertujuan memberdayakan warga lebih produktif,” sebut Abah Anton.

Disinggung soal jumlah hasil panen raya, abah Anton menjawab, pihaknya memanen raya yakni setahun sekali yaitu Januari atau Februari. Namun, hasil panen setiap harinya bergantung pada pohonnya maupun panenan dari warga.

“Usahanya sudah mulai ramai kembali sekitar dua atau tiga bulan terakhir ini pasca pandemi covid-19. Kedepannya, bermimpi mengembangkan ditempat lainnya sambil melihat peluangnya. Dulu di sini menanam jeruk, tapi peluang besarnya ada pada durian,” tambahnya.

Pada penghujung penuturannya, pandemi covid-19 selama dua tahun mempengaruhi omset bisnisnya. “Tapi tetap kami syukuri dan terus semangat serta berkarya sekaligus berdoa, agar diberikan kemudahan dan pertolongan-Nya,” pungkasnya.(Afd/And/Red)


Like it? Share with your friends!

75
Suara Data Network
assalamualaikum

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *