Patuh Protokol Kesehatan, Ponpes di Tuban Siapkan Kamar Isolasi Buat Santri Luar Kota


91
Ponpes Nurussalam Wali Songo sudah menerapkan protokol kesehatan saat santri balik ke ponpes. Foto: Royvi Novriansyah

Reporter: Royvi Novriansyah

TUBAN, SUARADATA.com-Merasa sudah memasuki era Normal Baru, banyak santri Pondok Pesantren Nurussalam Wali Songo di Dusun Gomang, Desa Laju Lor, Kecamatan Singgahan, Tuban yang datang kembali untuk belajar ilmu keagamaan.

Sehingga, membuat pihak pengelola ponpes menyiapkan ruang isolasi bagi para santri. Terlebih, bagi santri yang berdatangan dari luar kota, atau kampung halamannya.

Sebelum beraktifitas di pondok, para santri di isolasi terlebih dahulu di ruang isolasi, selama 14 hari. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan santri tidak terpapar virus covid 19, maka santri sudah bisa beraktifitas di pondok pesantren seperti hari-hari biasa.

Pengasuh Ponpes Nurussalam Wali Songo, KH Abraham Najjah mengatakan, para santri Ponpes Nurussalam Wali Songo sebagian sudah berdatangan ke pondok pesantren setelah pulang kampung halaman. Diantaranya, dari daerah Surabaya, Sidoarjo, Cilacap, hingga Jakarta, selama musim merebaknya virus covid 19 sekitar 2 bulan lalu.

“Buat para santri yang baru datang, kita lakukan pengecekan terlebih dahulu sesuai protokol kesehatan sebelum masuk ke pondok,” terangnya saat ditemui di pesantren, Senin, (22/6/2020).

Sebelum masuk pondok, para santri yang lebih dari 2 bulan pulang ke kampung halamannya langsung di semprot disinfektan. Dengan berbaris rapi dan berjarak 1 meter antara santri 1 dengan santri lainnya.

Para santri juga di Thermo Gun, untuk mengetahui suhu tubuh. Jika suhu tubuh di bawah 37 derajat, santri diperbolehkan masuk ponpes. Namun,jika suhu tubuh santri diatas 37 derajat, maka santri ini akan diperiksakan di Gugus Tugas Covid 19 Tuban.

Setelah dicek suhu tubuh dengan Thermo Gun, santri diwajibkan untuk cuci tangan memakai sabun, sesuai protokol kesehatan dalam memutus mata rantai penyebaran covid- 19.

Pengasuh ponpes menyediakan 3 kamar isolasi steril dan sudah di semprot disinfectan yang berukuran 3 X 3 meter untuk dihuni para santri selama 14 hari. Kemudian, setiap ruang ditempati 2 santri, yang bertujuan menjaga jarak antra santri 1 dengan lainnya.

“Aktifitas di pondok jelang new normal, untuk beberapa santri yang sudah datang ke pondok, ini diperiksa terlebih dahulu, dan diisolasi di ruang isolasi yang telah kami sediakan,” ungkap Gus Najjah sapaan akrabnya.

Selama di ruang isolasi, para santri juga tetap melakukan aktifitas mengaji dan juga membersihkan ruangan isolasi, juga teras ruang isolasi agar selalu dalam keadaan bersih.

Setelah diisolasi selama 14 hari tersebut para santri dinyatakan sehat, maka santri dapat melakukan aktifitas di pondok pesantren kembali seperti sedia kala. Namun, jika setelah diisolasi ternyata kondisi kesehatan santri turun.

“Selanjutnya, pihak pengasuh ponpes akan memeriksakan santri ke Gugus Tugas penanganan Covid 19 Tuban,” tuturnya.

Sementara itu, Robert Mukamilul Hasan, salah satu santri asal Sidoarjo ini mengaku, jika dirinya sudah enam tahun belajar di Ponpes Nurussalam ini. Adapun kepulangannya selama 2 bulan tersebut dikarenakan akibat adanya wabah Covid-19.

“Sudah enam tahun disini, kemarin sempat pulang, ini diisolasi semua kegiatan mengaji dilakukan di kamar,” pungkasnya.(Sal/And/Red)


Like it? Share with your friends!

91
Suara Data Network
assalamualaikum

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *