Ditinjau ke Lapangan Harga Sembako Alami Kenaikan

Wali Kota Malang, Sutiaji saat berdialog soal harga sembako, dengan pedagang si Pasar Bunul. Disaksikan Dandim 0833, Letkol. Kav. Heru W Sofa. (foto: Iwan)

MALANG, SUARADATA.com-Tinjauan harga sembako di pasar tradisional dan distributor, serta kebutuhan BBM maupun LPG di Kota Malang mengalami peningkatan.

Diketahui saat meninjau Pasar Bunul, distributor sembako CV Podo Seneng. Dilanjutkan peninjauan stok BBM dan LPG di PT Pertamina TBBM, Jalan Halmahera Kasin, Kota Malang, Rabu (27/4/2022).

Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji bersama Forpimda dan TPID serta Diskopindag setempat menyaksikan sendiri secara langsung atas kenaikan harga sembako. Kenaikan harga sembako, dipicu naiknya harga BBM sekaligus menjelang lebaran.

“Naiknya harga sembako dirasakan oleh sebagian masyarakat cukup memberatkan,” jelas Wali Kota Sutiaji.

Wali Kota pecinta bulutangkis ini menyebutkan, kenaikan harga sembako tidak akan signifikan di setiap menjelang lebaran. Jika harga BBM tidak mengalami kenaikan, ditambah momentum menjelang lebaran. Sehingga inflasi di Kota Malang harus cepat dikendalikan.

“Inflasi terkatrol naik, setelah lonjakan harga minyak goreng signifikan. Ditambah kenaikan harga pasar saat ini, khususnya tepung terigu mencapai 20 persen,” ucap Sutiaji.

Selain tepung terigu, lanjutnya, penjualan ikan laut, cabai, daging ayam serta bawang dan lainnya mengalami kenaikan yang sama. Kenaikan ini juga mempengaruhi laju inflasi.

Disisi lain, pasokan BBM, LPG dan Beras ada kenaikan mencapai 10 sampai 20 persen untuk kebutuhan menjelang lebaran. Namun begitu, masyarakat tetap diimbau tidak panic buying.

“Pasokan ketersediaan BBM, LPG dan Beras aman hingga beberapa bulan ke depan,” tegasnya.

Selanjutnya, dikatakan oleh Sales and Brand Manager PT Pertamina, Ahmad Ubaidillah, ketersediaan LPG masih tetap tersedia. Semisal, pasokan LPG 3 kg dan 12 kg tiap harinya mencapai 500 matrix ton terpenuhi.

“Adapun pasokan menjelang lebaran hingga lebaran diperkirakan kenaikan kebutuhan 10 persen. Dijamin tidak terjadi kelangkaan, dan masyarakat diminta membeli di pangkalan resmi,” tandas Ubaid.

Berikutnya, owner CV Podo Seneng, Jeffrey Nugroho menginformasikan, kenaikan sembako sempat dialami olehnya. Pertama kali BBM harganya naik per 1 April 2022 lalu.

“Tapi hanya berlangsung beberapa minggu saja, setelahnya cenderung stabil lagi. Hanya tepung terigu yang mengalami kenaikan, dan lainnya mengikuti harga pasaran,” pungkasnya. (Iwn/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top