Jalur One Way Belum Nampak Kemacetan Serius, Hanya Terjadi Kepadatan Arus

Kadishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra saat ditemui di Jalan Kahuripan.

MALANG, SUARADATA.com-Penetapan jalur satu arah atau one way di sepanjang Jalan Basuki Rahmat Kayutangan Heritage, Jalan Semeru, Jalan Kahuripan, Jalan Bromo serta Jalan Majapahit dimulai hari ini oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, pada pukul 05.00 WIB pagi hari, Senin (20/02/2023).

Pantauan di lokasi, yakni di sepanjang Jalan Basuki Rahmat Kayutangan Heritage berjalan lancar. Sedikit kepadatan arus terjadi di Jalan Kahuripan, Jalan Bromo dan Jalan Semeru.

Namun arus lalu lintasnya tetap berjalan, kendati sedikit merambat tapi lancar. Beberapa warga Kota Malang yang belum paham akan penerapan one way. Ada yang sedikit bingung dan menanyakan kepada petugas di lokasi.

Salah seorang warga Jodipan, Amelia (40) saat mengantarkan putranya sekolah di kawasan Jalan Kahuripan menyampaikan, mohon maaf sebagai warga dalam berpendapat. Merasa kejauhan jika diberlakukan satu arah.

“Kami melihat ada kemacetan di lokasi, mungkin ini hari pertama diterapkan satu arah. Sehingga masih belum terbiasa,” jawab Amel saat ditemui di lokasi Jalan Kahuripan, Senin (20/2/2023).

Lain halnya, dikatakan Firman warga Polesan. I menjelaskan, kebijakan apapun yang diterapkan oleh Pemkot Malang. Sepanjang itu untuk kebaikan bersama dan setuju saja. Akan tetapi, jika sampai banyak merugikan warga.

“Baik secara ekonomi, waktu hingga hal lainnya. Kami meminta kepada Forum Lalu Lintas mengkaji ulang (mengevaluasi),” jelas Firman.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra menegaskan, kepadatan arus lalu lintas di lokasi hanya terjadi beberapa titik aja. Salah satunya di Jalan Kahuripan sini.

“Yang lainnya, ada di Jalan Semeru dan Jalan Bromo. Namun begitu, tetap bisa berjalan lancar. Hari pertama, nampak kebingungan. Karena baru pertama diterapkan,” tegas Widjaja.

Menurut Widjaja, merubah kebiasaan masyarakat yang cenderung stagnan. Manakala ada kebijakan diberlakukan oleh pemerintah, mesti membutuhkan waktu atau adaptasi diri (penyesuaian).

“Untuk itu, kami mesti memberi pemahaman dan pengetahuan, agar masyarakat bisa cepat memahami dan menerimanya. Kita lakukan ini semua untuk kepentingan umum, Dishub sekedar menjalankan amanahnya dari Forum Lalu Lintas,” paparnya.

Keberlangsungan jalur satu arah, sambung Widjaja, dilakukan evaluasi nanti setelah tiga minggu berlangsung. Bakal ada evaluasi, sekaligus menempatkan petugas di lokasi.

“Sambil standby memantau kawasan, petugas ditekankan bisa mengamati, menganalisa serta memberikan catatan. Hal apa yang bisa dievaluasi nantinya,” ujarnya.(Iwn/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top