Reporter: Nursalam
TUBAN,SUARDATA.com-Menteri Sosial Tri Rismaharini mengamuk dan merasa kecewa dengan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Tuban.
Hal tersebut diungkapkan Mantan Walikota Surabaya setelah melakukan sidak di Kelurahan Sendangharjo, Kecamatan/ Kabupaten Tuban, Sabtu, (24/7/2021).
Kemarahan Risma dipicu lantaran salah satu penerima bansos sembako tersebut hanya mendapatkan bantuan dua bulan. Padahal seharusnya warga miskin itu mendapatkan bansos sembako tiga bulan yakni Juli, Agustus, dan September 2021.
Setelah mendengar curhatan dari salah satu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) terkait hal tersebut, Risma langsung memarahi Forkopimda dan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (P3A) Kabupaten Tuban Eko Julianto.
“Ini harusnya KPM menerima tiga bulan yakni Juli, Agustus, dan September, namun mengapa hanya menerima dua bula,” tanya Risma kepada Kepala Dinsos.
Menurutnya, penyaluran bansos sembako untuk dua bulan tersebut telah menyalahi aturan dan merugikan masyarakat di tengah Pandemi Covid-19. Dalam hal ini pihaknya akan memberikan peringatan terkait penyaluran program BPNT di Tuban. Sebab, jatah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk tiga bulan tetapi baru disalurkan dua bulan.
“Nanti saya juga akan kasih peringatan, kenapa tiga bulan, kemudian di tahan hanya diberikan dua bulan. Kalau hanya dicairkan dua bulan saja sisa uangnya kemana. Ini yang mau tak bongkar, kasihan meraka,” tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, yang ikut melakukan sidak akan langsung menindaklanjuti temuan Mensos tersebut. Diantaranya, akan melakukan evaluasi terkait penyaluran program BPNT tersebut.
“Ini segara akan saya evakuasi dan ditindaklanjut. Karena ini temuan yang langsung ditemukan oleh Bu Menteri sendiri,” tuturnya.(Sal/And/Red)
