Musim Hujan dan Panen Melimpah, Harga Gabah Di Tuban Anjlok
TUBAN-Harga gabah di Kabupaten Tuban mengalami penurunan, hal tersebut dikarenakan musim penghujuan yang di sertai angin kencang serta panen raya di Kabupaten Tuban. Sehingga, memicu penyebab padi yang ambruk akibatnya membuat kualitas gabah menurun.
Dari informasi yang di dapat, salah satu petani asal Desa Kembangbilo, Kecamatan Tuban Santian (56) , mengatakan, pada akhir tahun 2018 harga gabah mencapai Rp 5000 ribu perkilogramnya. Namun, saat ini harga gabah yang dirontokan secara manual Rp 3.800 perkilogramnya. Sedangkan, jika dipanen menggunakan mesin blower kisaran harga Rp 4000 ribu dan combi Rp 4500.
“Itu harga gabah yang tidak rubuh, kalau rubuh makin anjlok lagi,” terangnya Santia saat dilokasi panen.
Lebih lanjut ia menambahkan, pada musim panen saat ini kulitas gabah sangat bagus dalam satu hektar dapat menghasilkan beras sebanyak 8 ton. Akan tetapi, karena musim hujan dan angin kencang yang terus tejadi akhir-akhir ini mengakibatkan banyak padi yang waktunya panen rubuh.
“Musim panen kali ini kualitas gabah sangat bagus, tapi karena hujan banyak yang rubuh,”ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan petani lainnya yang padinya mengalami rubuh, asal Desa Sugiharjo, Kecamatan Tuban, Samudi (38) ia mengaku, musim penghujuan dan rubuhnya padi menjelang panen menyebabkan harga padi turun. Seperti padi miliknya tinggal menunggu 15 hari lagi dari waktu panen. Namun, karena hujan deras yang terjadi dua hari yang lalu mengakibatkan padi miliknya rubuh dan terancam harganya merosot hingga Rp 3500.
“Mau bagimana lagi kodisinya sudah seperti ini yang penting laku terjual,”ungkapnya.(SAL)