Pemkot Malang Bentuk Tim Khusus Tracking dan Tracing


57
Wali Kota Malang Sutiaji memimpin apel pagi perdana selama pandemi Covid-19 di Balai Kota, Senin (15/6/2020)

MALANG, SUARADATA.com-Wali Kota Malang, Sutiaji memimpin apel pagi perdana di halaman Balai Kota Malang, Senin (15/6/2020).

Meski sebelumnya apel pagi selama wabah covid-19 melanda ditiadakan sementara. Namun, kini diawali lagi dengan memberikan arahahan dan informasi terkait New Normal.

Wali Kota Malang Sutiaji menjelaskan, apel pagi digelar menyambut tatanan kehidupan baru yang adaptif. Tak hanya itu, ASN diharapkan memberikan contoh baik kepada masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

“Pola kehidupan baru ini berupa kinerja positif dan berprestasi, inovasi dan kreasi mesti dikuatkan. Tujuannya, memberikan baik di tengah masyarakat,” jelas Sutiaji.

Sutiaji menekankan, kepada semua ASN agar menjadi pionir sekaligus contoh nyata dalam melaksanakan protokol kesehatan. Terlebih, wajib memakai masker, sering cuci tangan dan jaga jarak.

“Tak lupa pengecekan suhu badan,” tambahnya.

Lebih jauh Sutiaji mengatakan, Pemkot Malang dimasa sekarang ini terus berupaya keras memutus mata rantai virus corona. Oleh sebab itu, saat ini penkot telah mempersiapkan tim khusus untuk tracking dan tracing di lima kantor Kecamatan.

“Secara pastinya seperti apa, saat ini masih dilakukan pembahasan lebih detail. Tujuannya. mengantisipasi lebih dini pada perkembangan covid kedepannya,” paparnya.

Disamping itu, dengan tatanan hidup baru diharapka bisa secepatnya terwujud. Saat ini masih menunggu hasil penilaian dari provinsi atau pakar epedemilogi terkait hasil kerja selama ini.

Mengenai dua ASN yang reaktif, politikus Demokrat ini menyebutkan, satu ASN sudah non reaktif di Rapid Test ketiga kalinya. Usai meminum herbal dan satu lagi ASN lainnya. Kemudian, saat ini tengah ditangani di salah satu RS di Kota Malang.

“Perihal minuman herbal, monggo dikonfirmasi ke pihak dr Husnul yang lebih paham,” sebutnya.

Terpisah, dr Husnul Muarif menuturkan, pihaknya belum bisa menyebutkan nama dan ramuan herbalnya. Mengingat masih belum ada penelitian dan kajian, sehingga sifatnya sebatas internal.

“Maaf belum bisa dikonsumsi untuk publik,” tuturnya.(Iw/And/red)


Like it? Share with your friends!

57
Suara Data Network
assalamualaikum

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *