PT DIO Didemo Buruh Tuban, Perusahaan Berupaya Penuhi Janji

TUBAN, SUARADATA.com-Ratusan buruh di Kabupaten Tuban yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) menggelar demo terhadap PT Delta Indratama Orion (DIO) yang berkantor di Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, pada Senin (15/1/2024).

Dalam demo tersebut pihak buruh menagih janji yang sebelumnya telah disampaikan oleh pihak manajemen.

Ketua Konsulat Cabang FSPMI Tuban, Duraji menyatakan, pihaknya bersama buruh yang lain melakukan demo lantaran tunggakan gaji dan jaminan sosial tak kunjung dibayarkan. Selain itu, PT DIO yang merupakan rekanan PT Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG) ini juga belum membayar tunjangan uang makan serta uang kompensasi akhir kontra kerja. Apalagi sebelumnya PT DIO berjanji akan membayarkan secara lunas pada 10 Januari 2024 kemarin.

“Tapi faktanya hingga detik ini teman-teman juga belum mendapatkan apa yang telah dijanjikan,” ungkap Duraji.

Mengenai persoalan ini FSPMI meminta, kepada pemerintah dan pihak terkait agar ikut andil dalam menyelesaikan polemik yang ada. Bila perlu pemerintah memberikan sangsi tegas kepada perusahaan-perusahaan yang seenaknya terhadap pekerjanya.

“Kalau perusahaan tak menyelesaikan kewajibannya terhadap pekerjanya, maka harus disanksi tegas. Bila perlu cabut izinnya,” tegasnya.

Sementara itu, mengenai aksi demo para buruh tersebut pihak PT DIO buka suara. Melalui Direktur, Daryanto menyatakan, saat ini manajemen PT DIO selama satu tahun kerja sama dengan PT IKSG telah merugi hampir Rp 5 milyar. Melihat kondisi tersebut tentu keuangan perusahaan sedang tidak baik-baik saja.

Apalagi ada beberapa hal yang perlu diketahui, bahwa performa kinerja teman buruh di IKSG tidak maksimal. Sehingga, berdampak pada PT DIO yang terus merugi karena antara borongan dan kinerja tidak seimbang.

“Jadi begini kontrak PT DIO dengan IKSG sistem borongan. Sementara kontrak PT DIO ke karyawan sistemnya PKWT fix. Sederhananya kalau karyawan PT DIO tidak kerja maka tidak ada pembayaran dari IKSG. Sedangkan, jika karyawan tidak ada kerjaan, PT DIO harus tetap memberi gaji. Disinilah ketidakseimbangan,” bebernya.

Disisi lain, PT DIO membantah pernyataan yang disampaikan para buruh. Pihaknya mengaku, selama ini sudah memenuhi beberapa tuntutan buruh. Akan tetapi, masih ada beberapa yang belum diberikan lantaran kondisi perusahaan yang masih merugi.

“Gaji sudah kami bayarkan tinggal kekurangan sedikit saja. Itupun jumlahnya tidak besar,” timpal Daryanto.

Selanjutnya, ia memastikan, meski perusahaan merugi pihaknya tetap berupaya memenuhi hak karyawan dan itu butuh waktu. Selain itu, para buruh diminta bersabar mengingat saat tahun politik.

“Pada tahun politik khawatir isunya kemana-mana. Jadi semuanya akan tetap kami penuhi. Tapi dengan cara bertahap,” tutupnya.(Sal/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top