Satu Orang Meninggal dan Puluhan Rumah Rusak Akibat Banjir Bandang di Kerek

Kondisi Rumah Warga Desa Padasan, Kecamatan Kerek yang terdampak Banjir.

Reporter: Nursalam

TUBAN, SUARADATA.com-Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Tuban, mengakibatkan banjir bandang di Kecamatan Kerek. Akibatnya, sejumlah ruas jalan, fasilitas umum, dan rumah warga di delapan desa di Kecamatan Kerek tergenang banjir.

Selain menggenangi ruas jalan dan fasilitas umum, serta rumah warga. Akibat banjir tersebut mengakibatkan seorang kakek bernama Rasiban (70) warga Desa Temayang, Kecamatan Kerek, meninggal dunia. Kakek tersebut meninggal dunia karena panik saat banjir bandang menerjang desanya.

“Iya satu orang meninggal dunia akibat banjir bandang yang terjadi kemarin,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban Sudarmaji, Jumat (11/3/2022).

Tak hanya mengakibatkan, jatuhnya korban jiwa, banjir bandang yang terjadi itu juga mengakibatkan puluhan rumah warga di 8 desa mengalami kerusakan yang cukup parah akibat tersapu banjir bandang. Saat ini jumlah rumah warga yang mengalami kerusakan sudah mulai dibersihkan.

“Puluhan rumah rusak parah mas diterjang banjir. Dan petugas kami juga telah melakukan pendataan bagi rumah warga yang terdampak,” jelasnya.

Lebih lanjut pihaknya mengatakan, banjir yang terjadi di Kabupaten Tuban, Kamis kemarin disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi yang turun selama tiga jam. Akibat curah hujan yang tinggi, tanggul sungai jebol sehingga air menerjang ke pemukiman warga.

“Untuk jumlah kerugian, petugas kami juga masih melakukan pendataan di lapangan jadi kami masih belum bisa menentukan berapa banyak,” jelasnya.

Banjir yang terjadi di Kerek, kemarin, lanjut Sudarmaji juga menyebabkan arus lalulintas terganggu dan juga satu unit mobil milik warga hanyut. Sementara adapun 8 desa yang terdampak banjir bandang antara lain, Desa Karanglo, Padasan, Temayang, Margomulyo, Jarorejo, Sumberarum, dan Gemulung Wolutengah.

“Ya kita berharap agar masyarakat Tuban lebih waspada terhadap banjir bandang ini, dan selalu siaga bencana alam. Dan kita semua berharap agar bencana seperti ini tidak lagi terulang,” harapnya.

Sementara itu, Camat Kerek Nanag Wahyudi menjelaskan, untuk saat ini debit air sudah surut, dan semoga saja tidak ada air susulan. Dan untuk saat ini pemerintah sudah memperbaiki tanggul yang jebol di wilayah Desa Temayang.

“Akibat banjir ini rata-rata rumah warga jebol,” tuturnya.

Dalam hal ini pihaknya menegaskan, bahwa warga yang meninggal dunia bukan terseret arus banjir, melainkan karena syok saat melihat aliran air yang sangat deras. Selain itu korban juga memiliki penyakit.

“Korban meninggal bukan karena terseret arus air, namun korban syok saat melihat aliran air,” pungkasnya.(Sal/Ru/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top