Tiga Calon PMI BLKLN PT CKS Luka Patah Tulang serta Benjol, Begini Sikap Ketua RT maupun RW

Bekas darah luka patah tulang dan benjol di kepada milik tiga korban calon PMI dari BLKLN PT CKS saat ditunjukkan teman – teman wartawan di TKP, Kamis (10/06/2021). Foto : Afd

MALANG, SUARADATA.com-Bagi warga pendatang dalam hal ini “ngontrak” maupun “ngekos” yang tinggal di kawasan RT 2 RW 5 Kelurahan Bumiayu Kecamatan Kedungkandang Kota Malang yang mengalami musibah atau ujian hidup, semoga tidak sampai dicuekin oleh pejabat lingkungannya sewaktu bertinggal.

Pasalnya, ada dua orang pejabat lingkungan yakni Ketua RT 02 dan Ketua RW 5 Kelurahan Bumiayu yaitu Samsul beserta Suprayitno. Menunjukkan sikap cuek tidak peduli atas peristiwa tiga orang korban luka patah dan benjol di kepala.

Ketiga korban atau calon pekerja migran indonesia (PMI) itu. Diantaranya, perempuan berinisial BI (24) warga Otak Pancor Utara, Masbagik Lombok Timur, dan F (24), warga Enjak Labulia Jonggat, Lombok Tengah, satunya lagi M (33) warga Abawa Sumbawa.

Mereka bertiga mengalami musibah setelah memutuskan melompat untuk melarikan diri dari kamar penampungan. Bahkan, tidak betah sekaligus merasa tersiksa selama tinggal di Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLKLN) PT Central Karya Semesta (CKS), di Jalan Rajasa no.189 RT 2 RW 5 Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang Kota Malang.

Ketiganya hingga dirawat di RS Wafa Husada Kepanjen tidak mendapatkan perhatian maupun sikap kepedulian dari Ketua RT dan Ketua RW setempat. Sikap cuek dan tidak mau tahu disampaikan setelah diwawancarai oleh wartawan media online ini lewat sambungan telepon selular, Kamis (10/06/2021).

Disebutkan, dari sikap Ketua RT 2 yakni Samsul,

“Saya posisi kejadian sedang tidak rumah, lagi potong rambut dan pulang sekitar jam 20.30 WIB hingga 21.00 WIB. Disamping itu, selama ini dari pihak PT juga gak ada laporan, ya itu urusannya PT biarkan saja itu bukan warga saya, dan saya gak tahu. Seakan-akan saya gak mau tahu,” kata Samsul dalam sambungan telepon selularnya.

Kembali Samsul menegaskan, karena tidak pernah ada laporan dari pihak PT. Semisal menyampaikan kepada RT terkait keperluan apapun. Tetapi kenyataannya tidak ada.

“Semisal pak RT minta tolong dibantu jaga-jaga begini kan gak ada. Jadi ya biarkan saja, wong bukan warga saya. Karena sudah ada menangani dari pihak terkait ya sudah. Terkait keluhan warga akan sikapnya yang cuek saja atas peristiwa tersebut ya biarkan saja,” cetusnya.

Hal senada juga dilontarkan oleh Ketua RW 5 Suprayitno menuturkan, apapun yang sudah disampaikan Ketua RT 2 Samsul hampir sama.

“Kami selama ini tidak melihat adanya bentuk kontribusi dan pelaporan dari pihak BLKLN PT CKS. Sejauh ini tidak laporan uang kas masuk, sebab laporan uang kas mesti terpantau dari RT,” tukas Prayitno.

Sementara itu, beberapa warga yang bertempat tinggal di RT 2 mengeluhkan akan sikap pejabat di lingkungannya.

“Kenapa keduanya kog kurang ada rasa kemanusiaannya. Kami merasa heran dan aneh, ada apa sebenarnya dengan dua orang tersebut. Dan sangat tidak etis jika memiliki sikap seperti itu. Ini bukan masalah asli warga sini atau bukan, setidaknya masih ada rasa kemanusiaannya yang diutamakan,” pungkas warga RT 2 tersebut.(Afd/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top