Zero Accident, Fuel Terminal Pertamina Jatim Raih Penghargaan dari Kemenaker

Reporter: Nursalam

SURABAYA, SUARADATA.com-Pertamina Marketing Region Jatimbalinus diwakili dua wilayah operasional sarana distribusi energi yang dikelolanya yaitu Fuel Terminal (FT) Madiun dan FT Tuban mendapatkan penghargaan dari Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia kategori Zero Accident atau Kecelakaan Kerja Nihil Tahun 2021.

Penghargaan dari Kemenaker kepada Pertamina FT Madiun dan FT Tuban sudah diseragkan Kemenaker pada Rabu (28/4/2021) kemarin. Acara diselenggarakan secara daring, juga dihadiriJajaran Direksi PT Pertamina (Persero) dan juga Executive General Manager (EGM) Pertamina Marketing Region Jatimbalinus, C.D. Sasongko.

“Penghargaan yang diterima oleh FT Tuban dan FT Madiun ini sebagai bentuk wujud nyata dari penerapan aspek HSSE yang dijunjung tinggi oleh Pertamina,” kata Executive General Manager (EGM) Pertamina Marketing Region Jatimbalinus, C.D. Sasongko.

Menurutnya, terhitung mulai dari 1 November 2011 hingga 31 Oktober 2020, FT Tuban mencatatkan 500.191 jam selamat tanpa accident atau nihil. Sedangkan, bagi FT Madiun tercatat 1.413.591 jam kerja selamat dalam kurun waktu yang sama.

“Semenjak awal periode perhitungan di 2011, FT Madiun dan FT Tuban beberapa kali memperoleh apresiasi dari Kemenaker dalam kategori tersebut,” tambahnya.

Lebih lanjut Sasongko menjelaskan, di lokasi operasional distribusi Pertamina, memiliki Organisasi Komite HSSE/K3LL yang sudah disahkan langsung oleh Disnaker setempat. Komite inilah yang selalu mendokumentasikan seluruh tahapan kegiatan operasional. Selain itu, menjadi poin penting dalam penerapan HSSE, sehingga bisa langsung ditinjau melalui foto dan catatan yang dibuat.

Sementara itu, penerapan aspek HSSE dimulai dari perencanaan setiap kegiatan operasional rutin dan insidentil. Terutama, menghidupkan budaya PATUH 4.0 dalam setiap aktifitas Perwira Pertamina dan juga mitra kerja melalui sosialisasi secara berkala. Sehingga, pelaporan setiap kegiatan unsafe condition (keadaan tidak aman) dan unsafe act (perilaku tidak aman) ke dalam website PATUH.

“Proses pengawasan aspek K3LL yang menjadi tanggung jawab negara, sebagai sebuah upaya menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban bagi pengusaha dan pekerja. Bertujuan menjamin kelangsungan proses bisnis, memberikan ketenangan bagi pekerja dan meningkatkan produktivitas, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan para pekerja,” ujar Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziah.

Budaya Patuh, Peduli dan Intervensi sebagai bentuk wujud nyata dari penerapan aspek HSSE/K3LL di Pertamina. Sudah tertanam menjadi pola pikir dan pola perilaku seluruh Perwira Pertamina.

‘’Tidak hanya di FT Madiun dan FT Tuban, tapi juga di seluruh fasilitas sarana dan prasarana distribusi energi Pertamina di Indonesia,” pungkasnya.(Sal/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top