Kemenag Tuban Gelar Monitoring dan Evaluasi MRA 2022

Kegiatan monitoring dan evaluasi Madrasah Ramah Anak di Lingkungan Kemenag Tuban.

Reporter: Nursalam

TUBAN, SUARADATA.com-Pada penghujung bulan suci Ramadhan 1443 Hijriyah, Kementerian Agama Kabupaten Tuban melakukan Penguatan Monitoring dan Evaluasi Madrasah Ramah Anak (MRA), Rabu (27/4/2022).

Monitoring yang dilakukan di gedung PLHUT tersebut diikuti 35 orang Kepala Satker serta perwakilan Pengawas. Selain itu, juga diikuti para peserta calon Fasda.

Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Kasipendma) Kemenag Tuban, Hj Umi Kulsum menyampaikan, di Kabupaten Tuban jumlah lembaga pendidikan yang ingin menjadi Madrasah Ramah Anak (MRA) dan sudah dapat SK ada sekitar 614 lembaga. Pada tahap awal sudah dilaksanakan Bimtek MRA kepada calon fasilitator. Kemudian, nantinya siap mengimbaskan dan mendampingi lembaga menuju MRA.

“Dan saat ini baru pada tahapan proses pembentukan dan proses pengembangan MRA berada pada tahapan MAMPU dan MAJU. Selanjutnya, masih terus di upayakan,” terang Umi sapaan akrabnya.

Sementara itu, Kepala Kemenag Tuban, Ahmad Munir menjelaskan, pembinaan terhadap para peserta calon Fasda dan Kepala Satker serta perwakilan pengawas diharapkan bisa memberikan layanan yang baik kepada anak didik. Selain itu, diharapkan madrasah harus selalu berinovasi dan memberikan layanan yang baik. Terlebih kepada anak didik atau siswa.

“Dan harus semaksimal mungkin memberikan rasa aman dan nyaman ketika anak didik berada di sekolah,” ungkap Kepala Kemenag asal Bojonegoro itu.

Ditempat yang sama, Bidang Pendma Kanwil Subkor Kelembagaan dan Sistem Informasi, Trianto menjelaskan, guna mencapai tahapan 3 M MAU, MAMPU, MAJU (TEMU MESRA) menuju satuan MRA yang harus dilakukan adalah ada SK MRA, SK Tim MRA, Deklarasi serta Papan Nama).

Sedangkan, untuk tahap MAMPU harus memenuhi proses Pemenuhan 6 komponen. Yaitu pelatihan, pendampingan, bimtek, pemantauan evaluasi dan pelaporan MRA.

Kemudian, pada tahap MAJU memenuhi 6 komponen MRA. Mulai standarisasi MRA dan papan nama menuju MRA terstandarisasi.

“Lalu pada akhirnya dapat mengimbaskan ke satuan lembaga yang lain,” timpalnya.

Dalam hal ini pihaknya percaya pada Kemenag Tuban, nantinya akan bisa memberikan contoh kepada kabupaten lain. Terlebih, untuk program Madrasah Ramah Anak karena sudah dibuktikan oleh MTsN 1 yang telah menjuarai menjadi Sekolah Ramah Anak (SRA) tingkat Nasional.

“Diharapkan ini bisa menjadi suport bagi madrasah yang lain terlebih Kabupaten Tuban akan menuju KLA ( Kota Layak Anak),” tutupnya.(Sal/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top