Pertama di Jatim, Kemenag Tuban Gelar Jambore Literasi dan Moderasi Beragama

Jambore literasi madrasah dan moderasi beragama di Bumi Perkemahan Maibit Kecamatan Rengel.

TUBAN,SUARADATA.com-Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tuban membuat inovasi yang sungguh luar biasa.

Kali ini kemenag menggelar Jambore Literasi Madrasah dan Moderasi Beragama (Jamlima) se-Kabupaten Tuban selama tiga hari di Bumi Perkemahan Sendang Maibit Kecamatan Rengel, mulai Sabtu hingga Senin (25-27/5/2022). Tak hanya itu, jambore literasi tersebut diikuti oleh sekitar 1.600 peserta dari tingkat MI, MTs, dan MA.

Beberapa pejabat penting menghadiri kegiatan upacara pembukaan Jambore Literasi dan Moderasi Beragama atau yang disebut dengan Jamlima. Upacara pembukaan Jambore Literasi yang diikuti seluruh madrasah di Kabupaten Tuban ini dihadiri dan dibuka secara langsung oleh Plt Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Propinsi Jawa Timur, Dr. H. Nawawi., M. Fil.I.

Plt Kanwil datang ke Bumi Perkemahan Sendang Maibit didampingi Santoso, S. Ag. M. Pd selaku Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur. Turut hadir pula Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Tuban, Dr. H. Munir., M. Hum dan Umi Kulsum., S. Ag., M. Pd.I selaku kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Kabupaten Tuban. Serta seluruh Kepala madrasah dari MI, MTs, maupun MA se-Kabupaten Tuban juga ambil bagian dalam agenda besar tersebut.

Diketahui, Jamlima mengangkat tema “Dengan Budaya Literasi dan Penguatan Moderasi Beragama menuju Pelajar Pancasila yang Rohmatan Lil Alamin”. Artinya, agar pelajar memiliki kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah.

Selain itu, juga menghargai keberagaman agama di Indonesia agar menjadi pelajar yang memiliki karakter sesuai pancasila yang menjadi rahmat bagi seluruh alam. Tujuan dari pada diadakannya jambore literasi adalah untuk mengembangkan keterampilan berpikir, bernalar kritis baik kecerdasan intelektual, spiritual, emosional, sosial, estetika, serta kearifan lokal atau local wishdom.

Tampilan Marching Band dari MAN 1 Tuban yang diasuh oleh Dr. Badar., M. Ag. M. M mengawali kegiatan pembukaan jambore. Tim drum band yang populer dengan nama “Gema Samudra Pasai” tersebut berhasil tampil dengan memukau dihadapan para peserta upacara.

Selanjutnya, susunan petugas upacara sebagai berikut: selaku pengatur upacara Lilik Dwi Susanto, M. Pd MAN 2 Tuban, pemimpin upacara diemban oleh Wahyu Hamdani MAN 2 Tuban, protokol ditugaskan kepada Hindi Munawaroh MAN 2 Tuban, pembaca do’a Syifaul Ulum MTs Syiar Islam, dan selaku komandan pleton dari barisan MI, MTs, dan MA adalah Muhammad Alfat Galan Ghasani, Ahmad Kariza, dan Ahmad Fillah.

Kepala MTs Negeri 2 Tuban, Qomaruddin, S. Ag., MA selaku ketua panitia pelaksanaan Jamlima membacakan laporan mengenai kegiatan yang diselenggarakan kepada pembina upacara.

Kakankemenag Kabupaten Tuban dalam sambutannya mengungkapkan, harapannya dengan adanya kegiatan jamlima ini, semoga bisa menginspirasi, bisa menggugah anak dari jenjang MI, MTs, maupun MA.

“Saya yakin anak-anak sudah merindukan bertemu di arena ini karena pandemi 2 tahun yang membelenggu,” imbuh kepala kemenag.

Kata dia, kegiatan Jamlima bisa sebagai wujud sekian kali mendorong para guru, pembina, dan anak-anak untuk beralih dari papper menuju ke digital.

“Nanti anak-anak juga akan dilatih pada workshop sekaligus menampilkan dan dibukukan karya-karyanya,” paparnya.

Selain Kakankemenag Tuban, Plt Kakanwil kemenag Propinsi Jawa Timur, Dr. H. Nawawi., M. Fil., I juga memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan Jamlima.

Ia menjelaskan, kegiatan ini baru diselenggarakan di Kabupaten Tuban. Tentu ini sangat spektakuler dan akan dideklarasikan untuk ditiru oleh kabupaten-kabupaten lain atau propinsi lainnya. Sebab, pengelolaan madrasah di Tuban sungguh berbeda dari yang lain.
“Seperti penataan ruang dan manajemen yang saya lihat perlu dicontoh untuk madrasah-madrasah di Jawa Timur, maka saya tidak heran ketika kemarin ada lomba MA Keterampilan Tuban mendapatkan medali di 4 kejuaraan,” ungkapnya dengan bangga.

“Berbanggalah anak-anak sekalian menjadi warga, siswa, guru madrasah di Tuban, Tuban mempunyai potensi yang luar biasa yang bisa disandingkan dengan sekolah-sekolah di Indonesia,” tegasnya.

Pada penghujung acara diadakan pelepasan balon Jamlima oleh Kakanwil Kemenag Propinsi Jawa Timur sebagai tanda dimulainya kegiatan jambore. Selain itu, juga dilakukan penanaman simbolis pohon alpukat dan mangga grafika oleh Kakanwil, Kabid Pendma, Kakankemenag Kabupaten Tuban, Kasi Pendma, dan ketua Jamlima.

Pada sore itu juga diadakan launching perpustakaan digital. Terlihat motivasi semangat bagi warga madrasah. Mulai tahun ini anak-anak belajar menulis serta guru-guru sebagai tim telaah Nanti ada tim pengawas dan kemudian hasil karya anak-anak masukkan ke program perpustakaan digital.

Sehingga, anak membaca dan menghargai karya orang lain serta bangga dengan diri sendiri yang masuk di perpustakaan digital.

“Dan ini juga termasuk moderasi beragama,” ucapnya dalam launching perpustakaan digital yang merupakan program Kemenag Jatim.

Selanjutnya, seluruh rangkaian kegiatan Jamlima disiarkan secara langsung melalui channel You Tube Pranata Humas kantor Kemenag Kabupaten Tuban dan diliput oleh tim reportase keterampilan multimedia MAN 2 Tuban.

AGENDA HARI KE-2

Agenda hari kedua dalam perkemahan Jamlima adalah kegiatan pemberian materi literasi kepada semua peserta dari jenjang MI, MTs, maupun MA. Pemberian materi dan lomba disesuaikan dengan jenjang dengan ruang lingkup terdiri dari; Jenjang MI, meliputi lomba dongeng, cerpen, dan cipta baca puisi. Sedangkan pada jenjang MTs, meliputi lomba Karya Tulis Ilmiah, dongeng, cerpen, dan cipta baca puisi. Pada tingkat MA memperlombakan reportase, cerpen, cipta baca puisi, dan Karya Tulis Ilmiah. Pelaksanaan kegiatan materi literasi dilaksanakan di MTs/MA Syi’ar Islam Maibit.

Dari Bumi Perkemahan Sendang Maibit para peserta didampingi oleh pembina masing-masing menuju ke MTs/MA Syi’ar Islam dengan berjalan kaki bersama. Terlihat sederhana, namun memberikan manfaat yang begitu besar bagi para peserta. Selain untuk kesehatan, juga menjalin persahabatan dan silaturahmi antar peserta.

Sebelumnya, H. Qomaruddin, S. Ag., MA secara langsung menyiapkan apel pagi. Selain kegiatan tersebut juga diadakan senam pagi yang diikuti oleh seluruh peserta dan panitia.

Pemberian materi literasi dilakukan di kelas-kelas madrasah MTs/MA Syi’ar Islam. Pemateri berasal dari guru madrasah pada bidang masing-masing dan yang tergabung dalam susunan kepanitiaan Jambore. Lomba literasi dilaksanakan hingga pukul 16.30 WIB dan akan diumumkan pada malam inagurasi sekaligus pengukuhan duta pelajar literasi.

Malam pukul 20.00 WIB dilakukan pentas seni dengan menampilkan karya-karya terbaik hasil lomba Jamlima. Beberapa jenis kesenian ditampilkan di panggung seni malam inagurasi. Tarian tradisional ditampilkan oleh perwakilan peserta jamlima, salah satunya adalah tarian jaranan yang diperagakan dengan spektakuler dibalut dengan tata rias dan tata busana yang apik.
Selanjutnya, beberapa drama yang bertemakan moderasi beragama juga ditampilkan. Tujuannya adalah untuk hiburan dan menumbuhkan kreativitas dalam berkarya dan berkesenian.
Selain itu, dilakukan Prosesi pengukuhan duta pelajar literasi yang dilakukan oleh Umi Khulsum., S. Ag., M. Pd. I selaku Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Tuban yang didampingi oleh ketua panitia Jamlima, Qomaruddin., S. Ag, MA, Drs.Tasmo., MA, Ahmad Hudan Mabruri, S. Pd., M. Pd, Dra. Afiyah., M. Pd. I, Subiyanto. 10 pelajar dikukuhkan sebagai duta pelajar literasi Kabupaten Tuban.

Alvi salah satu peserta jamlima dari MA Salafiyah Jatirogo mengungkapkan rasa senangnya ikut berpartisipasi dalam Jamlima.

“Senang banget ikut jambore ini karena saya dapat pengalaman baru, teman-teman baru, dan wawasan yang baru karena 2 tahun kan ada pandemi tidak pernah ada kemah lagi jadi sekarang bisa mengulang kembali,” ungkapnya dengan penuh semangat.

Menurutnya, biasanya kalau kemah seringnya ikut tapi acara-acara sekolah. Seperti pramuka dan LDKS, sehingga kegiatan ini menjadi pengalaman pertama ikut jambore literasi. Diharapkan, dengan adanya kegiatan ini bisa menjadi pelajar yang melek literasi setelah digembleng selama 2 hari di Bumi Perkemahan Sendang Maibit.

“Selain itu juga menjadi pelajar yang menghargai keberagaman beragama,” harapnya.

AGENDA HARI KETIGA

Hari terakhir pada pelaksanaan jamboree literasi madrasah dan moderasi beragama ini juga diisi dengan kegiatan outbond yang telah disiapkan oleh panitia untuk peserta jambore. Beberapa permainan telah disiapkan sebagai ajang simulasi permainan baik individu maupun kelompok. Anak-anak begitu antusias dengan adanya outbond ini. Selain untuk bermain, outbond juga digunakan sebagai wahana meningkatkan skill dan ketangkasan serta melatih kekompakan tim.(Sal/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top