Reporter: Nursalam
TUBAN, SUARADATA.com-Kementerian Agama Kabupaten Tuban meminta jajarannya dan kepada Kepala KUA, Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF), Penyuluh Agama Islam non PNS se-Kabupaten Tuban untuk proaktif melakukan sosialisasi penerapan surat edaran pelaksanaan Idul Adha dan kurban. Khususnya dalam hal protokol kesehatan.
“Kami sudah menugaskan Kasi Bimas Islam untuk melakukan sosialisasi penyuluhan dan perluasan informasi mengenai tata cara berqurban dan penyembelihan hewan qurban, dengan membuat edaran,” kata Kepala Kemenag Sahid Tuban, Kamis, (24/6/2021).
Karena, sebelumnya Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2021 tentang penerapan protokol kesehatan dalam Pelaksanaan Idul Adha dan kurban 1442 H yang jatuh pada tanggal 20 Juli.
“Dalam surat edaran tersebut mengatur pelaksanaan Shalat Idul Adha 1442 Hijriah boleh digelar di masjid, mushalla, atau lapangan di daerah yang berada di luar zona merah dan oranye, zona risiko penularan COVID-19 tinggi dan sedang,” imbuhnya.
Sementara bagi mereka yang berada di zona merah, tak diperkenankan menggelar Shalat Idul Adha di lapangan, masjid/mushala, karena dapat berpotensi terjadi klaster penularan.
“Selain itu, pemotongan hewan qurban harus sesuai syariat agama Islam serta menerapkan protokol kesehatan covid 19 yang ditetapkan oleh pemerintah meliputi,” tuturnya.
Menanggapi hal tersebut, Kasi Bimas Islam Kemenag Tuban, Mashari mengatakan, pihaknya sudah menindak lanjuti SE tersebut dan meneruskan kepada Kepala KUA, Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF), Penyuluh Agama Islam non PNS se-Kabupaten Tuban. Tujuannya, untuk mensosialisasikan kepada para takmir masjid dan musholla.
“Untuk memberikan rasa aman kepada umat Islam dalam penyelenggaraan Sholat Hari Raya Idul Adha dan pelaksanaan Qurban harus dilakukan penerapan protokol kesehatan secara ketat,” pungkasnya.(Sal/And/Red)
