Kuatkan Koordinasi dan Sinergi, BAZNAS Kumpulkan Puluhan LAZ di Kota Malang
MALANG, SUARADATA.com-Sebanyak 24 Lembaga Amil Zakat (LAZ) di Kota Malang yang aktif mengumpulkan atau penggalian Zakat Infaq dan sedekah (ZIS) diundang oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) setempat. Hal itu bertujuan mendapatkan pembinaan dan pengarahan, baik dari BAZNAS sendiri maupun Pemkot Malang serta Kemenag.
“Rakor ini bagian dari tekad dan komitmen kuat kami, untuk menyatukan sekaligus menguatkan visi misi dari semua LAZ di Kota Malang maupun di Malang Raya,” kata Ketua Baznas Kota Malang, Sulaiman di Hotel Grand Mercure Malang, Rabu (26/2022).
Sulaiman kembali menuturkan, BAZNAS sesuai aturan regulasi adalah operator sekaligus koordinator resmi. Bisa dikatakan sebagai kepanjangan tangan dari pemerintah, baik pemkot maupun kemenag setempat.
“Kami berkeinginan menguatkan sekaligus meningkatkan komunikasi maupun koordinasi sesama LAZ. Yang sama-sama memberikan pelayanan kepada masyarakat. Yakni membantu peningkatan kemaslahatan dan kesejahteraannya, lewat penggalian atau pengumpulan ZIS dari berbagai sumber,” tegas Sulaiman.
Menurutnya, LAZ sendiri lingkup kerjanya bervariasi. Ada yang skala lokal, regional maupun nasional. Ada pula LAZ bagian dari cabang untuk skala regional maupun nasional, eehingga perlu dipetakan kembali. Sebab, sebagian LAZ sudah melaporkannya dan sebagiannya lagi belum melaporkan.
“Mengingat, BAZNAS adalah operator sekaligus koordinator. Maka butuh pelaporan resmi dari segenap LAZ. Dari yang mereka laksanakan dari donatur, didistribusikan seperti apa perjalanannya,” tambahnya.
Selanjutnya, adanya rakor ini nantinya LAZ bisa paham dan bisa mengaplikasikannya. Utamanya pelaporan berkala ke BAZNAS. Mengingat, hasil kinerja dari LAZ. Pemkot, Kemenag maupun BAZNAS sendiri wajib mendapatkan laporannya.
“Bisa jadi setiap LAZ memiliki donatur yang berbeda, dan bisa juga pendistribusiannya berbeda pula. Saat ini, BAZNAS, Pemkot dan Kemenag berupaya menguatkan kampung Qoryah Sakinah. Untuk itu, LAZ diimbau bisa menyatu pada pilot project tersebut. Bagian dari perwujudan kebersamaan, bersinergi serta sama-sama melayani masyarakat,” cetusnya.
Sementara itu, Kepala Kemenag Kota Malang, Mochtar Hazawawi menambahkan, rakor saat ini bertujuan bentuk penguatan. Sekaligus mengentaskan permasalahan sosial keagamaan. Selain itu, mengangkat derajat manusia dari marjinal menjadi bermartabat dan berkualitas.
“Utamanya pengentasan kemiskinan, pendidikan maupun agama bagi warga. Kita dorong dan dukung lebih kuat lagi. Sehingga nantinya lebih mandiri atau tidak ketergantungan pada bantuan,” tambah Mochtar.
Untuk itu, perlu dukungan skill atau kemampuan demi masa depan hidup mereka. Semisal, disentuh pemberdayaan ekonomi kreatif dari mereka. Jika LAZ di Malang Raya bertekad dan berkomitmen bersatu padu.
“Kami yakin sekali dengan peta jalannya jelas, tujuannya jelas, anggaran yang dipertanggungjawabkan juga jelas. Satu contoh, di kampung Qoryah Sakinah. Dengan empat programnya, penguatan tokoh agama dan masyarakatnya. Penguatan keluarga harmoni, penguatan moderasi beragama serta penguatan pemberdayaan ekonomi kreatifnya,” pungkasnya.
Ditempat yang sama, Kabag Kesra mewakili Pemkot Malang, Mabrur menuturkan, membangun dan meningkatkan koordinasi di lingkaran LAZ di Kota Malang. Semuanya bertujuan mengangkat derajat masyarakat lebih baik lagi.
“Memberikan kesempatan kepada warga, memiliki masa depannya lebih bagus. Menjauhkan dari kehidupan yang miskin. Dan LAZ pun tidak boleh berjalan sendiri-sendiri, sebab kurang efektif dan maksimal,” tutur Mabrur.
Diharapkan, peranan LAZ di Kota Malang bisa beragam peranan pemanfaatan bisa didapatkan oleh warga yang membutuhkan. Setiap LAZ ada yang membantu bidang ketrampilan, penguatan UMKM.
“Ada pula yang membantu segi pelatihan wirausaha. Bisa juga peranan LAZ bisa dikolaborasikan dari yang sudah dihasilkan,” sambung dia.(Iwn/And/Red)