Mengkaji Kitab Safinatun Najah, Penuntun Fiqih Menuju Akhlaq Karimah

Mengaji kitab safinatun najah di SMA Islam Parlaungan.

SMA Islam Parlaungan Diera pandemi menuju endemi di bulan ramadhan tahun 2022 ini berusaha memberikan pelayanan yang prima kepada para peserta didik. Salah satunya yaitu melalui program Jalan Jalan Ke ‘’KAIRO’’ alias Kajian Islam Ramadhan.

Program kairo ini diadakan secara rutin setiap tahun di bulan ramadhan. Akan tetapi ada yang berbeda KAIRO di tahun ini. Sebab, materi yang diberikan bersumber dari kitab Safinatun Najah.

“Ya sebuah kitab yang membahas detail bagaimana fiqih dalam ibadah sehari hari. Secara filosofi dengan harapan peserta didik di sekolah tidak sekedar menjalankan rutinitas. Melainkan memahami nilai religius dan esensinya dalam beribadah,” ujar Kepala Sekolah Ustad Slamet.

Selama belajar para siswa ngajinya pun ala pondok pesantren. Yaitu menterjemahkan kitab kuning dengan bahasa jawa. Program KAIRO dilaksanakan oleh sekolah sebagai pembekalan bagi peserta didik di sekolah di awal permulaan puasa. Dengan harapan ibadah puasa yang dijalankan dengan semakin bertambahnya usia.

Semakin meningkat kualitas ibadahnya selain aktivitas rutin pada ramadhan umumnya.
program KAIRO tahun ini terdapat salah satu kajian baru yang sebelumnya belum dikaji yaitu Ngaji Kitab Safinatun Najah. Dimana seluruh siswa siswi sma islam parlaungan mengikuti Wajib mengikuti acara ini.

Pembagian kelompok ngaji dibagi menjadi 2 kelompok. Pertama kelompok ngaji laki-laki dan kelompok ngaji perempuan. Pelaksanaannya dilaksanakan selama 4 hari, yaitu 2 hari laki-laki dan 2 hari perempuan.

Selama kegiatan dilaksanakan secara klasikal untuk memperoleh pemahaman yang mendalam dari penjelasan materi kitab safinatun najah. Meskipun di pondok pesantren salaf pengajian kitab safinatun najah ini memerlukan waktu yang lama, bahkan sampai dihafalkan isi kitab.

“Ngaji kitab safinatun najah memberikan manfaat yang banyak sekali salahsatunya yaitu dapat mendalami ngaji fiqh yang lebih terinci dan padat lagi bahasannya,” ujar Zamzama siswi SMA Islam Parlaungan kelas 10.

Kitab safinatun najah ini merupakan salah satu diantara sekian banyak kitab kuning fiqih aliran madzhab Syafi’I yang dikarang oleh Syekh Salim Samir Hadlrami. Secara garis besar kitab ini membahas rukun islam mulai dari syahadat, shalat, puasa, zakat dan haji.

Bukan hanya itu, kitab ini juga membahas berbagai aspek tentang syarat sahnya ibadah. Diharapkan, kedepan setelah siswa memahami dan mengimplementasikan isi kitab. Selanjutnya, siswa maupun siswi sma islam parlaungan dapat mengimbaskan isi kitabnya kepada orang lain. Sehingga l, sesuai dengan motto SMA Islam Parlauangan yaitu berkarya,berkarakter dan berakhlaqul karimah terwujud.

“Sangat penting bagi siswa untuk memahami dan mengimplementasikan isi kitab safinatun najah untuk menuju pembinaan akhlaqul karimah,” ujar ustadz Tajuddin,Lc selaku ketua program KAIRO dan pemateri kitab Safinatun Najah.

Ia menegaskan, semoga banyak sekolah sekolah islam yang mau mengenal dan memahami kitab kitab kuning. Terutama, untuk dikaji dimana kesan bahwa hanya untuk santri di pondok saja. Dapat dipatahkan melalui kegiatan yang dilakukan di sekolah-sekolah islam lainnya.

“Ya terlebih lagi yang dibicarakan dan didiskusikan adalah nilai nilai fiqih dalam beribadah,” paparnya.

Oleh: Alfan Sasmiko Putra, S.H.I

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top