Warga Tuban Sulap Limbah Kulit Cumi Jadi Kerupuk Rambak yang Gurih dan Renyah

Proses Pengemasan krupuk rambak kulit cumi.

TUBAN, SUARADATA.com-Jika biasanya kerupuk rambak terbuat dari kulit sapi, di Kabupaten Tuban, Jawa Timur tepatnya di Desa Dawung, Kecamatan Palang terdapat produksi krupuk rambak yang terbuat dari kulit cumi.

Ditangan Sri Kayatin (50) warga Desa Dawung, Kecamatan Palang itu berhasil menyulap kulit cumi menjadi cemilan yang renyah dan memiliki rasa yang enak. Bahkan, juga gurih dan harga yang ekonomis.

Selain rasanya yang gurih dan lezat, harga kerupuk rambak berbahan kulit cumi ini lebih murah dan terjangkau. Satu bungkus kerupuk rambak cumi ini dijual dengan harga Rp.15.000 – Rp17.000 per 80 gram.

Bahkan, kerupuk rambak kulit cumi ini dianggap lebih gurih. Aroma lezat seafoodnya masih terasa, namun tidak amis. Selain itu, rambak cumi ini memiliki tekstur lembut, sehingga tidak nyereti atau nyangkut di tenggorokan, seperti kerupuk rambak kulit sapi.

“Ini makan kerupuk rambak, rambak cumi, rasanya sangat gurih dan tidak nyereti di tenggorokan,” kata pembeli kerupuk rambak kulit cumi, Saiful, Jum’at (7/10/2022).

Sementara itu, pembuat kerupuk rambak kulit cumi, Sri Kayatin mengatakan, awal mula memilih kulit cumi menjadi kerupuk ini terinspirasi dari keberadaan pabrik pengolahan cumi-cumi di desa tetangga. Dalam pengolahan tersebut, pabrik hanya mengambil daging cumi-cumi, sementara kulitnya dibuang menjadi limbah.

“Berbekal kemampuan memasak, kami mencoba mengolahnya menjadi camilan,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan proses pengolahannya tidak terlalu rumit. Pertama kulit cumi yang sudah terkumpul diberi bumbu. Setelah bumbu merasuk, kulit cumi dikeringkan dibawah terik sinar matahari.

“Selanjutnya kulit cumi kering digoreng menggunakan minyak panas, hingga mekar dan teksturnya renyah,” jelasnya.

Menurutnya, sejak dipasarkan, permintaan rambak kulit cumi terus meningkat. Namun, minimnya ketersediaan bahan dan tenaga, membatasi pesanan 50 bungkus per-minggu. Harga yang dipatok adalah Rp. 17.000 untuk kemasan premium dan Rp 15.000 untuk kemasan biasa.

“Untuk rambak ini asli dari kulit cumi, asli gak ada campurannya,”ucapnya.

Diketahui, selain kerupuk rambak Squit, pihaknya juga memproduksi berbagai macam camilan lain. Diantaranya rengginang cumi-cumi, rempeyek cumi-cumi, kerupuk cumi-cumi, serta aneka camilan berbahan hasil laut. Produk Sri Kayatin tersebut bisa ditemui di swalayan, pusat oleh-oleh dan perhotelan Kabupaten Tuban.(Sal/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top