Pertumbuhan Ekonomi Kota Malang 2022, Lebihi Regional dan Nasional

Wali Kota Malang, Sutiaji pada satu kesempatan meninjau kegiatan produk pameran UMKM di Kota Malang.

MALANG, SUARADATA.com-Perekonomian Kota Malang pada 2022 kemarin tercatat pertumbuhannya sangat bagus dan mencapai sebesar 6,32 persen. Angka tersebut ternyata melebihi angka capaian ekonomi dari Provinsi Jawa Timur sebesar 5,34 persen.

Termasuk melebihi capaian ekonomi tingkat Nasional, sebesar 5,31 persen. Bahkan, mampu melebihi pertumbuhan ekonomi Kota Malang yang terjadi sebelum pandemi covid-19 melanda. Pertumbuhan ekonomi diwujudkan pada satu dasawarsa terakhir ini.

Terkait hal itu, Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, pertumbuhan ekonomi lebih bagus bagian dari kolaborasi pemulihan ekonomi. Didukung pula adanya pembangunan Malang Creative Center (MCC). Meliputi program ekosistem 17 subsektor ekonomi kreatif.

“Dikuatkan lagi dengan penguatan UMKM, revitalisasi pasar rakyat, pengembangan destinasi pariwisata. Belum lagi, penciptaan ekosistem usaha yang menarik investasi. Hingga munculnya reformasi birokrasi yang berdampak positif,” kata Sutiaji, Kamis (2/3/2023).

Dengan berkolaborasi, lanjut Sutiaji, yang diiringi doa dan kesabaran serta keteguhan sekaligus kerja keras maupun kecerdasan ASN beserta masyarakat Kota Malang. Akhirnya mampu terbangun kemandirian dan ketangguhan ekonomi yang kuat.

“Kami harapkan bisa berkelanjutan dan berkesinambungan. Dari Kota Malang untuk Indonesia dan Dunia Internasional,” tegasnya.

Selanjutnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Malang, Erny Fatma Setyoharini menyampaikan, dalam Berita Rilis Statistik, Rabu (1/3/2023) lalu. Disebutkan, walau secara global perekonomian masih mengalami perlambatan.

“Namun perekonomian di Indonesia atau Jawa Timur. Khususnya di Kota Malang, pertumbuhannya sangat mengesankan pada 2023 ini. BPS mencatatkan berada di atas level 5 persen. Sebagaimana sebelum terjadinya pandemi covid-19,” ujar Erny.

Wali Kota Malang, Sutiaji saat mendampingi Menkeu RI, Sri Mulyani yang berkunjung ke Kota Malang. Foto bareng bersama pelaku UMKM disalah satu acara ekonomi kreatif.

Kembali disebutkan, pada 2018 dan 2019. Pertumbuhan ekonomi di Kota Malang mencapai 5,72 dan 5,73 persen. Namun, adanya pandemi 2020 lalu perekonomian mengalami kontraksi, atau melemah hingga di angka -2,26 persen.

“Namun begitu, perekonomian di Kota Malang kembali tumbuh positif. Yakni menguat secara signifikan menjadi 4,21 persen, pada 2021 lalu. Bahkan, pada 2022 mampu tembus di angka 6,32 persen,” ungkap Erny.

Erny mengemukakan, angka nominal Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Menurut perkembangan di lapangan usaha. Nilai ekonomi selama tahun 2022 tercatat sebesar Rp 84.8 triliun.

“Jika dihitung dengan harga konstan, mengacu pada 2010 silam. Maka nilai ekonomi yang terbentuk senilai Rp 56,68 triliun,” demikian dikemukakan olehnya.

Erny menyatakan, sektor perdagangan menjadi sumbangsih sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi dan sebesar 2,1 persen capaiannya. Diikuti sektor industri konstruksi dan pendidikan yang mendominasi sebagai leading sektor perekonomian di Kota Malang.

“Berikutnya sektor transportasi dan pergudangan serta jasa lainnya. Ditambah lagi, akomodasi dan makan minum. Berkontribusi menciptakan tambahan lapangan usaha,” ucapnya.

Sehingga pertumbuhan ekonomi yang tertinggi. Menurutnya, karena didorong oleh mobilitas masyarakat serta meningkatnya kunjungan wisata. Disisi lain, berakhirnya pandemi covid-19.

“Kami yakin aktifitas ekonomi kian meningkat. Terbukti, pada 2022 satu dasawarsa perekonomian Kota Malang mampu tumbuh pada titik tertingginya,” pungkasnya.(Iwn/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top