Bakesbangpol Gulirkan PPWK, Berharap Tanamkan Jiwa Patriotisme dan Nasionalisme


84
Kepala Bakesbangpol Kota Malang Dra. Rinawati, M.M saat membuka PPWK di Kelurahan Tunggulwulung, diikuti puluhan peserta. Foto : Afd

MALANG, SUARADATA.com-Beberapa warga perwakilan seperti ibu-ibu PKK, tokoh masyarakat, pejabat RT dan RW di 15 wilayah kelurahan mendapatkan pengarahan dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Malang.

Pengarahan tersebut dalam rangka menumbuhkan kembali semangat cinta tanah air. Sekaligus meneguhkan lebih kuat serta mengakar jiwa patriotisme maupun nasionalisme dalam kalbu. Tujuannya, demi mempertahankan dan membela NKRI dengan harga mati.

Kepala Bakesbangpol Kota Malang Dra. Rinawati, M.M melalui Kabid Iwasbang
dan Ketahanan Ekosusbud Agama Sukristyono menjelaskan, kehidupan masyarakat dalam beberapa tahun belakangan rasa patriotisme maupun nasionalismenya mulai luntur.

Budaya dan kemajuan teknologi maupun kejahatan narkoba salah satu penyebab lerisakam moralitas anak bangsa. Sangat berbahaya kedepannya, jika tidak secepatnya dibenahi dan dikuatkan jiwa patriotisme dan nasionalisme serta cinta tanah airnya.

“Untuk itu, Bakesbangpol Kota Malang difasilitasi kelurahan di periode 2021 menggelar Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) di 15 Kelurahan secara bergantian,” terangnya.

Peserta yang ikut diantaranya, Kelurahan Samaan, Kebonsari, Tunggulwulung, Tasikmadu, Bakalankrajan, Sumbersar serta Sukun.

“Dan banyak lagi lainnya sudah dilaksanakan,” jelas Sukristyono, saat ditemui di Kelurahan Tunggulwulung, Jumat (29/10/2021).

“Diharapkan, dengan digelarnya PPWK masyarakat bisa mengasah kembali jiwa patriotisme dan nasionalismenya. Dan di 2023 sebanyak 57 kelurahan sukses terlaksana pemantapan program PPWK,” pungkasnya.

Sementara itu, pemateri dari BAIS Mabes TNI, Yanto menyampaikan, konflik disebagian wilayah tanah air Indonesia mengarah disintegrasi bangsa. Tentunya menjadi ancaman besar bagi bangsa Indonesia kedepannya.

Termasuk, aksi tawuran pelajar atau mahasiswa di beberapa daerah turut mewarnainya. Nilai kemanusiaan dan sikap saling menghargai maupun menghormatinya terkikis perlahan. Sehingga lebih mengedepankan ego dibanding rasa kasihnya.

“Oleh karenanya, wawasan kebangsaan melalui penguatan jiwa nasionalisme dengan saling menghargai maupun menghormati. Ditambah toleransi tinggi, menyikapi perbedaan dengan kebesaran hati yang arif dan bijak,” imbuhnya.

Ditempat yang sama, Ketua FKUB Taufik Kusuma berpesan kepada peserta PPWK yang hadir. Hendaknya keluarga tercintanya baik anak, cucu, istri maupun suami dan kerabat lainnya. Menjauhkan dari bahaya narkoba serta menjauhkan dari rasa permusuhan.

Jadikanlah silaturahmi dan saling memaafkan ketika ada perselisihan sebagai sarana perdamaian di masyarakat. Tanamkan nilai persamaannya dan jauhkan perbedaannya.

“Namun jika terjadi perbedaan, maka jadikanlah itu sebagai keindahan atau warna positif dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Yakinlah bahwa kita hidup bermasyarakat saling membutuhkan dan saling mengisi kekurangan kita,” tandasnya.(Afd/And/Red)


Like it? Share with your friends!

84
Suara Data Network
assalamualaikum

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *