Akhir September 2021, Konsumsi Semen Domestik SBI Meningkat

Reporter: Nursalam

TUBAN, SUARADATA.com- Di tengah situasi dan kondisi pembatasan-pembatasan untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19, kegiatan konstruksi nasional berlangsung lebih aktif pada semester kedua 2021.

Hal tersebut diungkapkan, Direktur utama SBI Aulia Mulki Oemar menurutnya, hingga akhir September 2021, konsumsi semen domestik tercatat meningkat sebesar 5,51% dan ekspor sebesar 35,49% jika dibandingkan dengan periode tahun lalu. Melalui sinergi dengan SIG, SBI mencatat peningkatan total volume penjualan semen dan terak sebesar 12,95% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Meski demikian, secara umum peta industri semen nasional masih tergolong berat. Belum lepas dari pandemi Covid-19 dan market overcapacity, industri semen kini juga terdampak kenaikan harga batu bara yang melonjak tinggi akibat krisis energi global,” ungkapnya, Jum’at (29/10/2021).

Lebih lanjut ia mengatakan, menurut Asosiasi Semen Indonesia (ASI), batu bara sebagai sumber energi utama dalam produksi semen berkontribusi rata-rata sekitar 30% pada biaya produksi. Menyikapi hal tersebut, SBI memperkuat sinergi dengan SIG dan mengupayakan efisiensi dalam penggunaan batu bara.

“Berbagai upaya efisiensi yang dilakukan oleh perusahaan, membantu SBI menjaga EBITDA tetap positif dan mencatat laba bersih sebesar Rp459 miliar” tuturnya.

Tak hanya semen, tapi industri pengguna batu bara lainnya seperti tekstil dan kertas pun kini sangat mengkhawatirkan pasokan dan kenaikan harga batu bara. Melalui sinergi dengan SIG, pihaknya berusaha tetap memenuhi kebutuhan pelanggan untuk perumahan dan proyek-proyek konstruksi baik swasta maupun pemerintah.

“Kami tetap berusaha untuk memenuhi kebutuhan pelanggan untuk perumahan dan proyek-proyek konstruksi baik swasta maupun pemerintah,” terangnya.

Berikut ini perbandingan laporan keuangan PT SBI untuk periode kuartal ketiga tahun 2021, dengan tahun 2020 yang dihitung dalam miliar rupiah, kecuali volume penjualan. Terhitung 9 bulan sampai dengan 30 September 2021 yang tidak diaudit dan pada 9 bulan sampai 30 September 2020 yang diaudit.

Untuk volume Penjualan Semen dan Terak (termasuk ekspor dalam juta ton) pada 2021 sebesar 9.832 dan pada tahun 2020 sebesar 8.705. Pendapatan di tahun 2021 sebesar 8.079, dan pada 2020 sebesar 7.335. Untuk laba kotor sebesar 2.066 di tahun 2021, sedangkan tahun 2020 sebesar 2.051.

Sedangkan EBITDA di tahun 2021 sebesar 1.649 dan pada tahun 2020 sebesar 1.592. Untuk
laba sebelum bunga dan pajak penghasilan 1.022 di tahun 2021, dan di tahun 2020 sebesar
965. Dan yang terakhir laba atau rugi periode berjalan di tahun 2021 sebesar 459 dan pada tahun 2020 lalu sebesar 438.(Sal/Ru/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top