Fashion Show Batik Gedog, Warnai Upacara HUT RI ke 78 di Desa Gaji Kerek


77
Para model fashion show batik gedog khas Desa Gaji,Kerek Tuban, Jawa Timur saat berlenggak-lenggok dihadapan masyarakat.

TUBAN, SUARADATA.com-Dalam rangka menyemarakan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78, warga Desa Gaji, Kecamatan Kerek, Tuban Jawa Timur menggelar fashion show batik tulis gedog khas desa setempat, Kamis (17/8/2023).

Fashion show digelar setelah upacara peringatan HUT RI itu digelar di lapangan desa setempat. Lalu, diikuti sebanyak 20 model yang terdiri dari 18 model dewasa dan 2 orang model anak-anak.

Pagelaran fashion show sangat memikat hati masyarakat. Tujuannya, sebagai langkah untuk memperkenalkan dan melestarikan warisan peninggalan nenek moyang sudah turun temurun. Selain itu, fashion show tersebut juga langkah pemerintah desa untuk memperkenalkan batik gedog khas Desa Gaji.

Terpantau di lapangan dengan mengenakan kostum batik dan berbagai corak khas batik gedog Desa Gaji. Para model remaja dan anak-anak bergantian berlenggak-lenggok di tengah lapangan upacara yang disaksikan ratusan orang.

Bak, model profesional mereka berlenggak-lenggok dan bergaya seperti model. Seperti terlihat penampilan dua anak kecil yang anggun dan imut dengan mengenakan pakaian batik. Selain penampilan dua model cilik, penampilan para model remaja juga tak kalah memukau hati para peserta upacara dan masyarakat.

Kepala Desa Gaji, Colina Ratna Yunita saat ditemui usai upacara mengaku sangat bangga desa yang dipimpinnya dipercaya pemerintah kecamatan untuk ditempati upacara peringatan HUT ke 78 RI tahun ini. Bukan hanya itu pada momen tersebut Pemdes Gaji berkesempatan menampilkan fashion show batik khas Desa Gaji usai upacara.

“Ini pertama kalinya pemdes menggelar fashion show. Ada 20 model dari putra putri desa kami yang memperagakan fashion show dengan menampilkan corak batik khas desa kami,” ungkapnya.

Kades yang juga anggota Bhayangkari itu menambahkan, diakui olehnya bahwa desa yang dipimpinnya merupakan salah satu desa di Kecamatan Kerek yang memiliki potensi batik luar biasa.

“Banyak SDM warga kami yang dulunya pengrajin batik di luar desa, kini telah bisa kami fasilitasi. Mulai bahan, menenun, membatik, hingga pemasaran,” beber Bu Ita sapaan akrabnya.

Dari pengakuannya, sedikitnya 200 pengrajin atau UMKM saat ini telah mampu dikelola Pemdes Gaji. Bahkan, agar mereka terus dapat berkembang, pihaknya tahun ini berencana membuat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

“Untuk produk batik gedog khas Desa Gaji ini menjadi langganan Bu Gubernur Jawa Timur dan wakilnya. Selain itu juga, produk batik gedog khas Desa Gaji ini sudah merambah pasa luar negeri yaitu Qatar dan paris,” tuturnya.

Sementara itu, salah satu pengrajin desa setempat Kumala Dewi (30) mengaku, sejak 4 tahun terakhir dirinya ikut bergabung dengan UMKM binaan Pemdes Gaji.

“Alhamdulillah bisa lebih berkembang dan pesanan lebih meningkat. Sehingga dapat meningkatkan perekonomian keluarga,” dari pengakuan Dewi.

Perempuan yang sudah menggeluti dunia batik sejak kelas 5 Sekolah Dasar (SD) itu juga mengaku sangat bersyukur dibawah tangan dingin Kades sekarang, banyak pengrajin dan pelaku UMKM batik yang banjir orderan.

“Minimal dalam sebulan dapat mencapai 100 lembar pesanan batik. Baik dalam maupun luar kota. Bahkan pernah ada yang pesan Bu Inggi dari luar negeri,” pungkasnya.(Sal/And/Red)


Like it? Share with your friends!

77
Suara Data Network
assalamualaikum

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *