Ketua DPRD Tuban Tangisi Nasib Pekerja Seni Dimasa Pandemi

Ketua DPRD Kabupaten Tuban H. M. Miyadi saat berada di Studio Cethik Geni.

Reporter: Royvi Novriansyah

TUBAN, SUARADATA.com-Prosentase angka kemiskinan menurut Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa Kabupaten Tuban berada di peringkat lima tertinggi dari 38 Kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur pada 2019 lalu.

Menyikapi hal itu langsung direspon oleh Ketua DPRD Kabupaten Tuban H. M. Miyadi. Saat berada di Studio Cethik Geni, Miyadi sapaan akrabnya mengatakan, ini adalah data yang diperoleh oleh BPS Kabupaten Tuban. Akan tetapi keadaan tersebut diperparah ketika wabah pandemi Covid-19 merebak di dunia khususnya Kabupaten Tuban.

“Bisa dikatakan dibeberapa bidang perekonomian masyarakat menjadi terpuruk,” kata Miyadi saat diundang podcast di Studio Cethik Geni, Senin (7/6/2021) malam.

Ia menambahkan, hal ini sangat berdampak khusus dibidang pariwisata dan seni serta bidang lainnya.

“Sisi lain saya yakin tidak terlalu terpengaruh, seperti bidang pertanian dan perdagangan yang hanya terkendala pada jumlah kerumunan yang harus dibatasi,” ucapnya.

Menurut Miyadi, walau dibidang pariwisata sudah mulai terlihat membaik. Namun, pada kenyataannya tetap tidak diperbolehkan untuk menerima pengunjung lebih dari 30 persen total kapasitas tempat wisata tersebut.

“Hal ini akan menimbulkan protes, sebab menimbulkan ketidakadilan apabila pariwisata dibuka bebas dimasa pandemi sedangkan dibidang lain tidak diperbolehkan,” jelasnya.

Lebih lanjut ketua DPRD dua periode ini merasa miris dan iba akibat keadaan tersebut. Khususnya terhadap pelaku dibidang kesenian yang sangat merasa dampak dari pandemi tersebut. Pasalnya, tidak boleh melaksanakan kegiatan atau event.

“Mulai dari penyanyi, pekerja sound system, tenda manten, persewaan kursi dan yang lainnya yang berhubungan dengan kesenian terlihat mati kutu,” ujarnya.

Lebih lanjut Miyadi mengaku, terkadang menangis memikirkan nasib para pekerja seni yang semakin kesusahan. Oleh sebab itu, pihaknya sudah berupaya berkoordinasi dengan Forkopimda agar mendapatkan keadilan untuk bisa memberikan jalan keluar.

“Jika pariwisata kita buka namun untuk kelompok seni belum diberi kebebasan untuk berkegiatan, kita sama-sama butuh makan,” tegasnya.

Selanjutnya pria yang juga menjabat sebagai ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menerangkan, nasib pekerja seni saat ini terus diperjuangkan agar bisa beraktifitas kembali.

“Beberapa waktu lalu sudah disepakati bahwa kelompok seni diperbolehkan untuk melakukan kegiatan, namun diwajibkan untuk mematuhi Prokes,” bebernya.

Miyadi berharap, perekonomian masyarakat Kabupaten Tuban dimasa pandemi Covid-19 saat ini akan bisa meningkat dan semakin membaik.

“Perekonomian masyarakat harus terus ditingkatkan, termasuk pekerja seni harus diperhatikan, kualitas UMKM juga harus lebih di tingkatkan,” pungkasnya.(Roy/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top