Pengelolaan Sampah TPA Supiturang Mulyorejo Diakui Dunia Internasional

Kepala DLH Kota Malang, Noer Rahman Wijaya bersama salah seorang dari KfW Jerman. Foto berdua di gedung Kompos, UPT TPA Supiturang Mulyorejo, Sukun.

MALANG, SUARADATA.com-Sampah di Kota Malang yang dihasilkan dari berbagai tempat mencapai 500 hingga 600 ton perharinya.

Diantaranya, dari sampah pasar, rumah tangga, industri serta sampah limbah. Selanjutnya, sejauh ini dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat.

Setelah mendapatkan bantuan hibah program Emission Reduction in Cities (ERiC). Senilai Rp 250 miliar dari Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KfW), Frankfurt Jerman pada 2018 – 2020 lalu. Kini telah memiliki pengelolaan standar internasional, seperti halnya pengelolaan sampah di negara Uni Eropa.

Hal itu dinyatakan langsung oleh Direktur KfW, Bukrhard Hinz ketika melakukan monitoring UPT TPA Supiturang Mulyorejo, Sukun Kota, Jumat (17/2/2023).

Direktur Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KfW), Frankfurt Jerman, Bukrhard Hinz menilai, pengelolaan sampah yang diterapkan di TPA Supiturang Mulyorejo, Sukun Kota Malang sama persis yang dilakukan di negara Uni Eropa.

“Selain dari itu, kami merasakan puas terhadap pembangunan sarana prasarananya. Progressnya sudah berlangsung, dan operasionalnya pun berjalan sesuai yang diinginkannya,” ucap Bukrhard Hinz, diartikan oleh Aulia Hariz dari Koordinator SWM, sewaktu diwawancarai, Jumat (17/2/2023).

Pengelolaan sampah di Kota Malang, dijelaskan Bukrhard, sebagaimana arahan Presiden RI Jokowi. Pemkot kelihatannya menempatkan penanganan sampah skala prioritas, dan itu disaksikan sendiri secara langsung olehnya (KfW) di lokasi.

“Kami melihat langsung, pengelolaan sampah di TPS Supiturang dilaksanakan dengan baik. Dan kami nyatakan Kota Malang mampu memberikan atau menjadi contoh. Termasuk menjadi bukti, masyarakat Kota Malang memiliki kepedulian dan perioritas,” jelasnya.

Pasca diberikan dana hibah program ERiC ini. Kata dia lagi, harus ada perhatian khusus terhadap operasional selanjutnya. Sekaligus tata cara perawatan maupun pemeliharaannya.

“Karena pengelolaan sampah di Uni Eropa. Kalo disebutkan ya seperti ini (TPA Supiturang). Disisi lain, KfW juga mengatensi pendidikan dan kesehatan. Sebagaimana KfW hibahkan ke RS-UB bersamaan dengan program ERiC,” pungkasnya.

Perwakilan dari Kementerian PUPR Pusat Jakarta, Kasubdit Wilayah 2 Direktorat Sanitasi Dirjen Cipta Karya, Anggia Satrini menyampaikan, pihaknya melakukan pendampingan kepada KfW. Yang telah menghibahkan dananya lewat program ERiC.

“Nanti Pak Presiden Jokowi yang akan menyerahkan hibah dari Jerman ke Pemkot Malang. Sebelumnya diterimakan terlebih dahulu oleh Kementerian PUPR. Kami tengah memproses hibahnya tersebut secara administrasinya,” ujar Anggia.

Pada dasarnya, Direktur KfW, Bukrhard Hinz bersama rombongan dari Jerman ini ingin memastikan setelah dilakukannya pembangunan sarprasnya. Apakah masih menemui kendala dalam operasional, atau terkait hal lainnya.

“Pasca menghibahkan nantinya, KfW berharap kepada penerima hibah. Sudah tidak menemui kendala apa-apa lagi. Untuk itu, kami bersama KfW perlu melakukan monitoring ke lapangan,” beber Anggi.

Ditempat yang sama, Kepala DLH Kota Malang, Noer Rahman Wijaya menuturkan, mewakili Pemkot Malang. Tentunya berterima kasih sekali kepada pihak pemberi hibah dari program ERiC ini.

“Yang kami lihat dampak positifnya dirasakan luar biasa. Mulai proses pengumpulan, pemilahan, pengelolaan hingga merubahnya menjadi kompos serta bahan bermanfaat lainnya. Sarprasnya kian mudah dan meringankannya,” tutur Rahman.

Namun begitu, kata Rahman lagi, pihaknya masih membutuhkan peningkatan sarpras lainnya. Seperti halnya, penambahan alat transportasinya. Satu lagi, alat berat seperti Refuse Compactors dan dump truk atau ekskavator.

“Termasuk kebutuhan materialnya (sirtu), buat mengangkut dan pemadatan sampahnya. Harapannya, ada pendampingan dari APBD atau APBN. Sehingga pengelolaan sampah menjadi cepat, mudah serta meringankan. Dikarenakan ditunjang kelengkapan alat yang ada,” tambah Rahman.(Iwn/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top