MALANG, SUARADATA.com-Wali Kota Malang Sutiaji menargetkan sertifikat aset milik Pemkot Malang sebanyak 7.181 terselesaikan pada 2023 nanti atau selama dalam kepemimpinannya.
Target tersebut diungkapkannya usai rapat koordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI tentang percepatan sertifikat dalam rangka pengamanan aset pemda. Kegiatan berlangsung secara virtual di gedung Ngalam Command Centre Balai Kota Malang, Kamis (5/8/2021).
Wali Kota Sutiaji menuturkan, aset telah diajukan sertifikat ke BPN Kota Malang saat ini sebanyak 411 bidang.
“Kami berharap di Oktober 2021 ini bisa terselesaikan, namun selain 411 bidang. Kami juga telah mendaftarkan 123 bidang lagi,” tutur dia.
Disisi lain, pemkot mengebut (mempercepat) proses pensertifikatan untuk ribuan aset lainnya. Target sebenarnya 2.500 aset yang diproyeksikan. Namun, masih ada beberapa hal yang mesti dilengkapi persyaratannya.
Sutiaji mengaku, bahwa aset Pemkot yang belum tersertifkatkan kebanyakan ukurannya kecil-kecil. Yakni kisaran 40 sampai 50 meter persegi luasannya. Namun begitu, untuk keberadaannya tetap dicek ulang sekaligus diawasi.
“Jangan sampai ada penyalahgunaan atau penyelewengan oleh pihak tidak bertanggungjawab,” paparnya.
Sementara berkaitan dengan aset pemkot yang bersengketa. Sebut dia, saat ini sengketanya tengah berjalan di persidangan (Kasasi). Semisal, aset yang ada di Jalan Raya Langsep berupa lahan ditempati usaha grosiran ritel sekaligus rumah dinas di Dieng.
“Untuk memudahkan pengamanan aset sekaligus memudahkan menginventarisir sekaligus mendaftarkan ke sertifikat. Kami telah membentuk tim khusus dengan melibatkan BKAD serta BPN. Harapan kami aset pemkot segera tertangani dengan baik, dan aman serta lancar menuju proses sertifikat secara keseluruhan,” pungkasnya.(Afd/And/Red)
