Rombongan Wali Kota Malang Bacakan Tahlil Buat Korban Tragedi Kanjuruhan

Wali Kota Malang Drs H Sutiaji beserta rombongan saat bertakziah di rumah duka Najwa Zalfa Abdillah dan Disambut oleh ayah ibunya, Reski Pratama serta Bilqis.

MALANG, SUARADATA.com-Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji didampingi Ketua TP PKK, Widayati Sutiaji beserta Kepala OPD telah takziah terhadap korban meninggal dunia akibat insiden Tragedi Kanjuruhan, sewaktu pertandingan Arema FC versus Persebaya Surabaya, pada Sabtu (1/10/2022) lalu.

Takziah tersebut berlangsung di lima kecamatan. Dimulai pada Selasa (11/10/2022) kemarin berada di Kecamatan Kedungkandang sebanyak sepuluh korban.

Kemudian, bertakziah pada sepuluh orang, yakni di Kelurahan Mergosono (2 orang), Kelurahan Bumiayu (3 orang), Kotalama (3 orang) dan Kelurahan Sawojajar (1 orang).

Pada hari kedua ini, bertakziah sebanyak empat orang. Rinciannya, di Kelurahan Kasin (1 orang), Kelurahan Kauman (1 orang), Kelurahan Kidul Dalem (1 orang), dan satu lagi di Kelurahan Klojen (1 orang), Rabu (12/10/2022).

Takziah tersebut bakal berlangsung hingga merata kepada semua keluarga korban Tragedi Kanjuruhan yang meninggal dunia dan berada di lima kecamatan, di Kota Malang.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji menyampaikan, keluarga korban yang dikunjungi saat bertakziah rata-rata kondisinya masih syok. Karena telah ditinggalkan oleh salah satu keluarganya yang dicintainya.

“Kami sangat memahami dan mengerti serta ikut merasakan derita dari keluarga korban. Sebab, korban ini sewaktu berangkat menonton sepakbola. Kondisinya sehat walafiat dan segar bugar, lalu pulang tinggal nama,” jelas Wali Kota Sutiaji.

Sangat miris lagi ceritanya, satu keluarga di Kelurahan Mergosono, yakni seorang Mbah kehilangan tiga keluarganya. Korban Tragedi Kanjuruhan ini berangkat tiga orang dan tiga-tiganya pulang tanpa nama lagi.

“Mereka bertiga beda domisili, satu Kota Malang, duanya lagi Jombang dan Tulungagung. Keluarganya merasa syok mendengar kabar tersebut. Untuk itu, perlunya kami hadir di sini, tidak sekali ini saja tentunya. Bersama Polkesma ingin memberikan support, dukungan maupun pendampingan,” beber dia.

Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji saat berada di rumah duka Mita Maulidya, disambut orang tuanya, Supriadi.

Pada hari kesepuluh ini, pasca Tragedi Kanjuruhan Sabtu (1/10/2022) lalu. Pihaknya telah berkunjung ke Keluarga korban sudah sebanyak 18 rumah. Pertama kali pasca tragedi ada empat orang. Lalu pada Selasa (11/10/2022) ada 10 orang.

“Dan di hari kedua bertakziah di wilayah Kecamatan Klojen, ada empat orang. Dan nantinya merata ke korban yang meninggal dunia, di lima kecamatan,” tambahnya.

Menurutnya, pihaknya bersama rombongan selain bertakziah, mendoakan, juga memberikan pendampingan baik itu lewat trauma healing maupun pengobatan atau perawatan di RS.

“Dan kami meminta lewat kelurahan, warga yang terdampak korban Tragedi Kanjuruhan. Yang belum terdata di Pemkot Malang, segera melaporkan agar bisa terdata dan mendapatkan bantuan pengobatan secara gratis. Bila terlanjur mengeluarkan biaya, maka kwitansi pembayaran jangan sampai hilang. Kita akan menggantinya,” papar Sutiaji.

Bukan itu saja, lanjut dia, korban yang sakit akan mendapatkan bantuan dari Pemkot Malang, baik ringan atau berat. Perorang mendapatkan Rp 2,5 juta. Termasuk ada salah satu anak ditinggal seorang kepala keluarganya, di Kelurahan Ketawangede.

“Diinventarisir jangan sampai jatuh miskin, untuk itu terus kita kuatkan. Kalo ada anak-anak, orang tuanya korban tragedi tersebut, yang masih usia sekolah ya kita biayai. Disamping itu, kita terus mengupayakan pendampingan, dari sisi trauma healing (psikolog), kesehatan maupun bentuk lainnya,” ungkapnya.

Sementara itu, keluarga korban yang dikunjungi Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji. Korban meninggal dunia Najwa Zalfa Abdillah, yakni ayahnya Reski Pratama, warga Kauman. Ditambah, Supriadi orang tua dari korban Mita Maulidya, warga Kasin.

Mereka berdua mengatakan, merasa sangat kehilangan dan sangat bersedih serta syok pastinya. Dan mesti bagaimana lagi, mungkin ini telah menjadi takdirnya.

“Kami berdua hanya bisa berkirim doa, semoga ananda berdua Husnul Khatimah dan mendapatkan tempat terbaik disisi Nya. Dan ucapan terima kasih kepada semua pihak telah banyak membantu, khususnya kehadiran Wali Kota Malang beserta rombongan. Menyempatkan waktunya bertakziah kepada kami, sekaligus ikut mendoakan putri-putri kami,” kata Supriadi dan Reski.(Iwn/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top