Warga Diimbau Tidak Panik, Karena Bahan Pokok Dipastikan Aman

Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji bersama TPID sewaktu sambang pasar Oro-Oro Dowo. Kegiatan ini bagian dari upaya pendekatan dan penekanan dampak inflasi.

MALANG, SUARADATA.com-Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji memastikan melalui hasil konfirmasi dari Bulog Kancab Malang. Hasilnya, ketersediaan bahan pokok di Kota Malang, dipastikan masih aman dan terkendali.

“Namun begitu, kami tekankan sekaligus mengingatkan dengan tegas. Kepada pelaku pasar agar tidak mengambil kesempatan dalam kondisi seperti ini. Sehingga kondusivitas tetap terjaga dengan baik,” tegas Sutiaji, Senin (13/2/2023).

Mantan anggota DPRD Kota Malang ini juga menyampaikan kebutuhan sembako semuanya berjalan normal. Oleh sebab itu, agar tetap terjaga. Pihaknya telah mengingatkan sekaligus menginstruksikan kepada OPD dan stakeholder terkait.

“Supaya turut terlibat memantau serta mengawasi perkembangan kondisi pasar di Kota Malang. Utamanya persiapan menyambut bulan puasa ramadhan hingga lebaran Idul Fitri. Yang berlangsung di Maret dan April 2023,” tandasnya.

Masih kata dia, kinerja tim penanganan inflasi daerah pantas mendapatkan apresiasi dari Pemkot Malang. Karena telah bekerja dengan baik. Namun begitu, ke depannya tidak boleh kendur. Khususnya pada aksi monev-nya.

Operasi pasar yang digelar oleh Pemkot Malang bersama instansi terkait. Untuk masyarakat, berharap tidak terjadi panic buying.

“Kami tekankan tetap terstruktur dan berkelanjutan serta berkesinambungan. Sesuai tusi masing-masing, mengantisipasi lonjakan harga, harus segera dicegah dan dimulai dari sekarang,” kata Sutiaji.

Pria pecinta kuliner pedas ini, petugas yang diberikan mandat harus bisa menjalankan dari hulu sampai hilir. Harapannya, dipastikan semuanya berjalan normal dan terkendali.

“Tujuan kami untuk semua itu, tidak lain adalah memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi warga. Mengantisipasi terjadinya kelangkaan dan lonjakan harga sembako. Dan warga bisa membelinya dengan mudah dan murah,” tambahnya.

Pria pecinta badminton ini, turut menginformasikan adanya kenaikan angka inflasi di Kota Malang pada akhir 2022 lalu. Tapi, pada Januari 2023 telah terkendali kembali. Angka inflasi dari bulan ke bulan tercatatkan sebesar 0,15 persen.

“Angka tersebut menjadi angka terendah di Jawa Timur sekaligus secara nasional dimiliki Kota Malang. Disamping itu, menjadi stimulus positif bagi perjalanan inflasi di Kota Malang dari tahun ke tahun,” terang dia.

Menurutnya, inflasi memberikan pengaruh luar biasa terhadap pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, setiap kali terjadinya kenaikan inflasi di daerah. OPD terkait segera mengambil sikap, menganalisa dan menentukan langkah konkret.

Dengan harapannya inflasi bisa dikendalikan. Inflasi memiliki peranan penting pada pertumbuhan ekonomi. Jika inflasi tidak dapat dikendalikan, konsekuensinya pertumbuhan ekonomi terhambat.

“Sebaliknya, ketika inflasi terkendali dengan baik. Dipastikan pertumbuhan ekonomi kian positif. Pengaruh lainnya, tidak kalah pentingnya yaitu dampak pada masyarakat. Terjadi Panic Buying, daya beli masyarakat menjadi menurun,” pungkasnya.(Iwn/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top