Kilas Peristiwa

Cuaca Ekstrim, Banyak Ayam Peternak Mati Mendadak

Peternak ayam di Tuban terancam merugi.

TUBAN-Musim kemarau yang terjadi di Kabupaten Tuban beberapa bulan terakhir ini mengakibatkan puluhan ekor ayam milik para peternak mati mendadak. Ayam yang sudah berusia sekitar 4 bulan itu diduga mati karena kepanasan.

Salah satu peternak Supriyadi (34) asal Desa Beji, Kecamatan Jenu, Tuban mengaku setiap harinya ayam yang dipelihara mati. Padahal menurut pengakuannya, ayamnya tersebut sudah dirawat dengan teliti. Baik masalah kebersihan kandang atau pemberian vitamin. Namun, setelah diamati ternyata hal itu disebabkan karena kepanasan.

“Diduga karena cuaca panas yang terjadi akhir-akhir ini, sehingga mengakibatkan ayam saya mati mas,” kata Supriyadi saat berada di kandangnya, Rabu (30/10/2079).

Ia mengungkapkan, agar ayam petelur miliknya tidak terus mati setiap harinya. Kemudian, berinisiatif menambahkan beberapa unit kipas angin di kandang. Tujuannya agar sirkulasi darah terus bisa mengipasi ayam yang dipelihara.

“Tentunya dengan tambahan vitamin dan bantuan kipas membuat biaya pengeluaran bertambah. Tapi tidak apa-apa mas asal ayamnya tidak terus mati,” keluhnya.

Sementara menurut peternak ayam potong Joyo Waras mengatakan, ayam potong yang dipelihara justru memiliki tingkat resiko kematian yang tinggi dibandingkan ayam petelur. Setiap harinya ayam yang dipelihara mati mendadak.

“Tidak terhitung mas dalam sehari saja kemarin, 25 ekor ayam saya mati mendadak dan ini jelas membuat kita merugi dan terancam gulung tikar,” ungkapnya.

Joyo menceritakan, kematian ayam miliknya secara mendadak itu tidak ditandai dengan ciri-ciri ayam sakit. Pada pagi hari ayam dalam kondisi sehat, namun pada siang hari antara pukul 11-13 siang ayam miliknya banyak yang mati.

“Kita berharap pemerintah bisa memberikan solusi yang tepat, kalau seperti ini kasihan banyak peternak yang rugi,” pungkasnya.(Sal/And/Red)

Suara Data Network

assalamualaikum

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button