HUT Se Mien Fo, Umat TITD Kwan Sing Bio Tuban Berdoa Covid-19 Sirna
Reporter: Nursalam
TUBAN, SUATADATA.com- Dihari Hari Ulang Tahun Se Mien Fo atau patung Buddha empat muka yang diperingati setiap 9 November, Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio Tuban, menggelar peringatan ulang tahun Se Mien Fo, dengan menggelar doa bersama di halaman belakang Klenteng, Selasa (9/11/2021).
Dalam ulang tahunnya di 2021 ini, pihak kelenteng mengundang enam bhante atau biksu untuk menyemarakkan HUT Se Mien Fo. Dua di antaranya dari Thailand.
Ketua Penilik Demisioner TITD Kwan Sing Bio Tuban, Alim Sugiantoro mengatakan, sembahyang HUT Se Mien Fo ini untuk menghargai umat Buddha karena di Kelenteng ada tiga agama. Di antaranya Buddha, tao dan Konghucu.
“Ini untuk menghormati agama Buddha, jadi kita rayakan HUT Se Mien Fo kedua. Ini internasional juga merayakan,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, dalam ulang tahun patung Buddha empat muka ini, pihaknya juga turut mendoakan bagi bangsa dan negara. Seperti mendoakan agar wabah virus corona atau covid-19 segera sirna, sehingga bangsa Indonesia bisa kembali pulih.
“Selain itu juga tak kalah penting, kami juga mendoakan mendoakan kerukunan umat beragama, agar selalu dalam kedamaian. Dan berdoa agar Covid-19 segera sirna,” imbuhnya.
Sementara itu, Banthe Wijananda Masadiku Mahadera mengatakan, hari ini umat Tri Dharma Klenteng KSB Tuban melaksanakan pemujaan kepada Maha Brahmana atau catur muka dewa. Pemujaan ini dilakukan oleh seluruh umat Budha yang ada di dunia.
“Setiap 9 November secara internasional kita bersama-sama melaksanakan upacara tradisi, yaitu membacakan doa-doa di altar Se Mien Fo,” tuturnya.
Dia menambahkan, pada masa pandemi Covid-19 ini pemujaan terhadap Dewa Se Mien Fo dilakukan dengan jumlah umat yang terbatas.
“Kita selalu berdoa semoga Covid-19 ini segera berakhir, sehingga kita bisa bebas beraktifitas seperti biasanya,” pungkasnya.
Diketahui, pada kesempatan itu hadir juga Bhante dari Jakarta Bhante Khanit Sannano yang juga Sekretaris Jenderal DPP Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi). Dan sebelum ritual dimulai, para umat menyiapkan sesaji berupa buah-buahan. Lalu menyiapkan dupa untuk dibakar.(Sal/Ru/Red)