Reporter: Nursalam
TUBAN, SUARADATA.com-Kapolres Tuban bersama Dandim 0811, GM TPPI, pihak Pertamina, Kalaksa BPBD Tuban, Basarnas dan Forkopimca Jenu menggelar rapat terbatas mengenai evakuasi 16 nelayan asal Jawa Barat, Jum’at (16/4/2021).
Diketahui, 16 nelayan asal Jawa Barat itu merupakan korban selamat kejadian kapal terbakar dan terombang-ambing di Laut Jawa, Bangka Belitung. Mereka diselamatkan Kapal Master (MT) Queen Majesty yang kebetulan berangkat menuju Pelabuhan Terminal Bahan Bakar Minyak Tuban (TBBM).
Dalam evakuasi tersebut, menerjunkan dua kapal Tugboat dikirim untuk menjemput nelayan. Karena Kapal Master (MT) Queen Majesty penyelamat nelayan hanya bisa bersandar di jarak 6 Mil atau sekitar 9 Kilometer dari bibir pelabuhan.
“Dalam evakuasi ini menggunakan dua kapal tugboat. Tugboat pertama berangkat dari tim karantina untuk memastikan kesehatan semua nelayan dan Tugboat kedua dari Basarnas yang akan mengangkut nelayan menuju Pelabuhan TBBM,” ungkapnya.
Lebih lanjut Ruruh menjelaskan, setelah dibawa ke darat, 16 awak kapal nelayan dari Jawa Barat dan Jawa Tengah telah dites GeNose di pos kesehatan Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) Tuban. Hal itu guna untuk memastikan terpapar covid-19 atau tidak dan selanjutnya diantar ke alamat masing-masing.
“Ke 16 nelayan dalam keadaan selamat, dan saat ini sedang di evakuasi dari Kapal Master (MT) Queen,” pungkasnya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun SUARADATA.com lokasi terbakarnya kapal nelayan tersebut di Laut Jawa Lintang 04-14-60 S/Bujur 108-38-36 T. Penyebab terbakarnya kapal saat kepala kamar mesin menyalakan mesin generator. Lalu tiba-tiba terjadi percikan api yang mengakibatkan kebakaran.
Sementara identitas 16 nelayan berasal dari Indramayu yaitu Ramin, Nono Cahyono, Sugeng Apriana, Agus Gunawan, Rasvadi, Candra Suraya, Dede Sumantri, Didi, Agus, Sarma, Saeful, Caswanto. Dari Subang, Rio Prabowo. Sedangkan dari Brebes ada Supriyanto, Jaenal, Slamet Sanuri.(Sal/And/Red)
