Lingkungan RW 13 Kemantren Rawan Banjir, DPUPRPKP Normalisasi Saluran Irigasi

Wawali Kota Malang, Edi Sofyan Jarwoko saat melakukan pengerukan sendimen atau sampah, di saluran irigasi RW 13 Kemantren Bandung Rejosari, Sukun. (foto : Iwan)

MALANG, SUARADATA.com-Berawal dari usulan Musrenbang tingkat Kelurahan, di kawasan RW 13 Kemantren, Bandungrejosari, Sukun Kota Malang yang mengalami luapan air (banjir) setinggi lutut hingga dada orang dewasa membuat Pemkot Malang bergerak cepat.

Melalui DPUPRPKP Kota Malang belasan personil satgas dikerahkan menindaklanjuti pengerukkan atau normalisasi sendimen terhadap saluran irigasi di wilayah RW 13 Kemantren.

Giat normalisasi tersebut diikuti langsung oleh Wakil Wali Kota Malang, Edi Sofyan Jarwoko. Ia langsung turun lokasi dengan menggunakan alat ekskavator (becho) dan engangkut sendimen atau sampah ke atas bibir sungai.

Usai melakukan pengerukan sendimen, Bung Edi sapaan Wawali menuturkan, giat normalisasi hari ini adalah ketujuh kalinya dilakukan oleh DPUPRPKP Kota Malang.

“Dimana rumah-rumah sisi timur di kawasan sini, terdampak jika terjadi hujan lebat. Airnya meluap mencapai 60 hingga 80 sentimeter tingginya. Akibat luapan saluran drainase atau irigasi tersebut,” tutur dia.

Untuk itu, lewat usulan Musrenbang disampaikan tokoh masyarakat (RW) ditingkat kelurahan. Sehingga, saat ini dilakukan pengerukan sendimen, mengingat luapan banjir sudah berlangsung sekita lima tahun lalu.

“Bukan hanya warga Kemantren saja, banyak yang mengusulkannya untuk giat pengerukan. Oleh karena adanya kesempatan, sehingga kita lakukan pengerukan. Dengan kedalaman pengerukan sekitar 40 sampai 50 sentimeter,” jelas Ketua DPD Golkar Kota Malang.

Normalisasi ini, kata dia, tidak hanya dikeruk sendimennya. Akan tetapi, turut dilebarkan dan di dalamkan salurannya sekaligus diangkat sampah-sampah dan sendimennya.

“Kedangkalan saluran irigasi ini, dikarenakan ketika hujan lebat dan persawahan airnya meluap. Menyebabkan lumpur dari persawahan ikut arus, ditambah kiriman sampah dari saluran di atasnya,” bebernya.

Sambungnya lagi, pelaksanaan normalisasi dilakukan DPUPRPKP Kota Malang sudah ketujuh kalinya sampai saat ini. Sebelumnya dilakukan di Jalan Dieng, Jalan Kemurahan, Jalan Bukirsari, Jalan Letjen S. Parman serta Jalan Bajang Ratu dan lokasi lainnya.

“Dan harapannya, semua masyarakat bisa melanjutkan untuk mengantisipasi banjir di kawasannya. Dengan cara kerja bakti di kawasannya masing-masing, jika membutuhkan alat berat. Bisa menghubungi DPUPRPKP,” imbuhnya.

Hal senada, Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Diah Ayu Kusumadewi menyampaikan, normalisasi ini akan dilakukan secara berkelanjutan dan berkesinambungan. Selain itu, melibatkan dua belas personil dari DPUPRPKP, ditambah tenaga dari Kecamatan masing-masing serta tenaga operasional becho.

“Dalam waktu dekat, kami melakukan normalisasi di beberapa wilayah. Salah satunya di Perumahan Puri Cempaka Putih Kedungkandang, serta Jalan Sulfat maupun di seputaran Sukun sekaligus di Jalan Letjen Sutoyo,” terang Diah Ayu.

Warga terdekat saluran irigasi di RW 13, yakni Rohman Winardi mengatakan, saluran irigasi di RW ini kalau hujan lebat intensitasnya. Bahkan, menggenang setinggi lutut sampai dada orang dewasa. Hal itu terjadi sudah lima kali banjirnya.

“Rumah-rumah warga kurang dari sepuluh berdekatan dengan saluran irigasi. Sudah pasti terdampak paling parah, lainnya hanya kemasukan lumpur saat banjir. Jika sudah hujan lebat rawan longsor, minimal bambu pada longsor. Oleh warga sekitar dibentengi dengan bantalan karung pasir sebagai upaya antisipasi luapan,” kata Rohman.(Iwn/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top