Migor Murah Meriah Ala Baznas Disaat Harga Melonjak

Baznas Kota Malang bersama TKSK Kecamatan dan perwakilan pembeli kuota migor murah program pasar murah, bertempat di Kecamatan Kedungkandang. (foto:Iwan)

Reporter : Iwan

MALANG SUARADATA.com-Mahalnya harga Minyak Goreng (Migor) di pasaran berkisar Rp 45.000 hingga Rp 50.000 lebih setiap dua liter ternyata membuat Baznas bergerak cepat.

Salah satu upayanya Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Malang langsung menjual murah meriah. Harga tersebut dipatok Rp 30.000 per 2 liter yang dijual kepada warga tidak mampu.

Koordinator pelaksana program Baznas Kota Malang, Sulton Hanafi, S.E., M.M., mengatakan, pihaknya sengaja menjual murah meriah migor karena untuk program kemanusiaan. Disisi lain, Baznas ingin hadir sekaligus mendengarkan jeritan warga tidak mampu.

“Kami berikan harga dua liternya Rp 30.000, khusus warga tidak mampu non bantuan dari pemerintah. Dengan maksud pemerataan di masyarakat, guna mendukung program pemerintah,” kata Gus Sulton usai membuka pasar murah migor, di Kecamatan Kedungkandang, Kamis (21/4/2022).

Giat pasar murah migor, Gus Sulton menegaskan, Baznas mendistribusikan migor di lima kecamatan sebanyak 5.000 liter. Nantinya, dijual kepada 2.500 warga tidak mampu di 57 kelurahan di Kota Malang.

“Kami bertekad ingin memudahkan, meringankan dan menyenangkan. Pasca diterpa pandemi dua tahun, kini disusul kelangkaan dan mahalnya harga migor. Sehingga BAZNAS peduli dan hadir bersama mereka,” tegasnya.

Hasil penjualan pasar murah, kata dia, uangnya bakal dibelanjakan kembali untuk menggelar di kecamatan lainnya. Nantinya, pasca selesai di lima kecamatan dan dilanjutkan ke masjid-masjid. Lalu ke UPZ serta binaan BAZNAS di beberapa kelurahan.

“Penjualan Migor berlangsung sampai pada angka nol rupiah. Artinya telah terserap ke masyarakat keseluruhan tanpa tersisa. Penutupan pasar murah migor digelar di Kecamatan Klojen pada 28 April 2022, dihadiri Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji,” pungkasnya.

Hal senada, Ketua Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Kecamatan Kedungkandang, Suharti. Ia menyampaikan, pendataan khusus oleh tenaga Puskesos kepada warga tidak mampu non bantuan pemerintah dilaksanakan selama tiga hari.

“Tiap kelurahan antara 38 sampai 40. Khususnya kelurahan Mergosono dan Kotalama kuotanya 40 warga dan lainnya rata-rata 38 orang. Berikutnya relawan selama ini dinilai banyak membantu. Terakhir, beberapa buruh serabutan di kantor Kecamatan,” ujar Suharti.

Sementara itu, warga RW 2 penerima kuota Migor murah, Hikmatul Umroh (21) menuturkan, adanya pasar murah migor dirasakan sangat membantu sekali bagi warga tidak mampu.

“Harganya dijual sangat murah sekali Rp 30.000/dua liter, kami beli di luaran hampir Rp 50.000. Harapannya, giat pasar murah sering digelar dimapaun berada. Agar jeritan warga bisa terjawab segera,” tutur Hikmatul saat menunggu antri beli.(Iwn/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top