Perahu Terbalik, Gubernur Jatim Kunjungi Lokasi

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat meninjau lokasi perahu terbalik di Tuban.

Reporter: Nursalam

Tuban, SUARADATA.com- Hari ketiga pencarian korban hilang akibat perahu terbalik di kabupaten tuban, tepatnya di desa ngadirejo, kecamatan rengel terus dilanjutkan.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau lokasi kejadian untuk memantau proses pencarian korban yang masih hilang, jum’at (5/11/2021).

Dalam kesempatan tersebut khofifah meninjau langsung ke sungai Bengawan Solo, lokasi terbaliknya perahu tradisional. dan memantau langsung pencarian yang dilakukan tim sar.

Selain meninjau kejadian, mantan menteri sosial tersebut juga mengunjungi para keluarga korban yang berhasil di identifikasi dan memberikan santunan kepada keluarga korban di balai Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel.

Dalam kunjungannya tersebut, khofifah menyatakan, bahwa sudah ada undang undang nomor 23 tahun 2014/ tentang pemerintah daerah yang mengatur regulasi untuk penyeberangan sungai. Sebab di jawa timur banyak sekali penyeberangan sungai yang masih sangat minim safety.

“Penyeberangan sungai dengan menggunakan perahu tradisional harus memiliki ijin atau SK dari bupati, jika itu dalam satu wilayah kabupaten,” ungkapnya.

Namun jika mencakup dua wilayah kabupaten, seperti penyeberangan sungai bengawan solo ini, yaitu mencakup dua wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Tuban dan Kabupaten Bojonegoro, maka penyeberangan harus memiliki SK dari Provinsi.

“Kelayakan armada yang wajib menjadi pertimbangan dalam lalu lintas penyeberangan sungai,dan nahkoda juga harus bersertifikasi,” tambahnya.

Diketahui, hingga jumat siang, proses pencarian korban korban hilang akibat perahu terbalik masih di lakukan oleh tim SAR gabungan.
Jumlah korban yang baru ditemukan empat orang, dan keempat korban berhasil di identifikasi, yaitu atas nama Agus Tutin, warga Desa Ngandong, Kecamatan Grabagan grabagan.

Korban kedua bernama Toro, warga Sale, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, ketiga Kasian warga Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, yang merupakan nahkoda perahu tadisional tersebut. Dan yang keempat atas nama Basori warga Desa Maibit, Kecamatan Rengel.(Sal/Ru/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top