Kilas Peristiwa

Pertahankan Energi Nasional, PHE Randugunting Selesaikan Project EPCI dan On Stream

REMBANG, SUARADATA.com-PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melalui anak perusahaannya, Pertamina Hulu Energi Randugunting (PHER) dalam mewujudkan ketahanan energi nasional semakin nyata.

Hal itu terlihat setelah sukses bersinergi dengan PT Patra Drilling Contractor (PDC) dalam memproduksi sumur gas yang berhasil dikerjakan 1,5 bulan dari target pengerjaan 6 bulan.

General Manager PHE Randugunting Darwin Tangkalalo menyampaikan, dengan kerja keras, cerdas dan ikhlas serta tetap mengutamakan HSSE Excellence dan implementasi ALARP di setiap prosesnya, PHE Randugunting berhasil melakukan percepatan penyelesaian EPCI (Engineering, Procurement, Construction and Installation) 6 bulan lebih cepat dari standar pengerjaan selama 1 tahun.

“Diharapkan proyek tersebut dapat menghasilkan gas dengan prioritas fokus dalam memenuhi kebutuhan industri khususnya di Jawa Timur dan Jawa Tengah,” jelasnya.

Lebih lanjut Darwin mengatakan, pada 19 Februari 2020 laky sumur Randugunting-2 berhasil mendapatkan persetujuan gas in dari SKK Migas. Kemudian, pada 20 Pebruari 2020, Sumur Randugunting-2 berhasil laksanakan Gas On Stream.

Sumur Randugunting-2 berlokasi di Desa Krikilan, Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang, Propinsi Jawa Tengah. Dukungan dari Bupati Rembang, H. Abdul Hafidz menjadi salah satu keberhasilan dari proyek ini.

“Masyarakat Rembang berharap semoga keberhasilan sumur randugunting-2 bisa membawa kemajuan perekonomian dan berdampak positif khususnya di wilayah Rembang,” ujarnya.

Darwin menambahkan, sumur pengembangan Randugunting-2 merupakan harapan baru bagi produksi energi nasional. Selain itu, menjadi salah satu bagian dari proyek migas Indonesia yang beroperasi di 2020.

“Semoga proyek ini dapat membawa perkembangan baik bagi masyarakat serta lingkungan,” katanya.

Sementara itu, sesuai UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyetujui Plan of Development (POD) sumur Randugunting-2 pada 14 Januari 2019. Selanjutnya, sudah ada persetujuan PSE oleh SKK Migas, dan sertifikasi dengan lembaga independen sebagai salah satu syarat dari proses POD tersebut.

Komersialisasi gas kemudian dilakukan sebagai tindak lanjut Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) antara Direktur Utama PHE Randugunting Meidawati dan Direktur Utama PT Bahtera Andalan Gas, Agustus Sani Nugroho yang ditandatangani pada 20 Desember 2019 lalu.

“Monetisasi gas ini sebagai upaya kami menjamin pasokan gas bumi kepada industri tetap lancar, khususnya kebutuhan di kabupaten Rembang dan sekitarnya serta target bisnis PHE,” kata Meidawati.

Saat ini rata-rata penjualan gas per hari 1,8 mmbtud dan bertahap akan naik sampai 3,0 mmbtud untuk industri di sekitarnya. Pengembangan di Wilayah Kerja Randugunting diharapkan mampu memproduksikan cadangan gas melalui Sumur RGT-2 untuk meningkatkan ketahanan energi industri.

Harapannya proyek pengaliran gas tersebut dapat memberikan dampak beruntun (multiplier effect) kepada perkembangan ekonomi daerah setempat. PHE Randugunting dalam melaksanakan kegiatan berkomitmen penuh pada standardisasi kualitas dan profesionalisme, dengan menerapkan HSSE Golden Rules.

“Yaitu selalu taat peraturan, intervensi terhadap tindakan tidak aman dan yang menyalahi peraturan, serta memiliki rasa kepedulian yang tinggi,” tutupnya.(Sal/And/Red)

Suara Data Network

assalamualaikum

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button