Perum Perhutani Jatirogo dan Ponpes Walisongo Gomang Sepakat Selamatkan Sumber Mata Air

ADM KPH Jatirogo Bayu Nugroho serta Pengasuh Ponpes Walisongo KH. Nur Nasroh Hadiningrat saat melakukan penanaman bersama

Reporter : Royvi Novriansyah

TUBAN, SUARADATA.com – Pohon mempunyai banyak peran yang sangat penting bagi makhluk hidup, selain menjaga suhu bumi tetap dingin, menyerap karbon dan menyaring polusi udara, juga memitigasi bencana alam serta lainnya.

Oleh sebab itu, berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2008, tanggal 28 November ditetapkan sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan bulan Desember sebagai Bulan Menanam Pohon Nasional (BMPN) yang bertujuan untuk memberikan kesadaran dan kepedulian kepada masyarakat tentang pentingnya pemulihan kerusakan sumber daya hutan dan lahan melalui penanaman pohon.

Dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) tersebut, Pondok Pesantren (Ponpes) Walisongo yang terletak di Dusun Gomang, Desa Laju Lor, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban bekerja sama dengan Perum Perhutani KPH Jatirogo melakukan kegiatan penanaman bersama untuk melakukan penyelamatan sumber mata air Gomang, Minggu (26/12/2021).

Dihadiri oleh Administratur/KKPH Jatirogo beserta segenap Manajemen KPH, Asper/KBKPH, dan perwakilan KRPH, dan mandor setempat, Segenap Pengurus dan Pembina PP Wali Songo Gomang beserta pengajar, staf, santriwan-santriwati, Dewas KBS Surabaya Ir. Kristomo, Muspika Singgahan, Pengurus LMDH dan masyarakat sekitar, serta Komunitas trail dan Off Road, juga Ketua PWI Tuban.

Sejumlah 1.000 bibit pohon nangka, alpukat, kelengkeng, matoa, jambu, sengon buto, gmelina, gempol, dan lainnya ditanam di lokasi Petak : 145 F RPH Bakalan, BKPH Bahoro, KPH Jatirogo di lahan seluas 5 hektar.

Kemudian juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama antara Perum Perhutani KPH Jatirogo dengan Ponpes Wali Songo Gomang perihal Pengelolaan dan Pelestarian Bersama Lingkungan MA Gomang & Buffer Zone Petak 45F RPH Bakalan, BKPH Bahoro yg berbatasan langsung dgn MA Gomang.

Pada kesempatan tersebut Pengasuh Ponpes Walisongo KH. Nur Nasroh Hadiningrat menyampaikan, dengan menanam pohon dapat menambah besar mata air, juga menahan erosi.

“Apabila ada penebangan liar, maka sumber mata air akan mengecil bahkan bisa mati,” ujar Abah Nasroh panggilan akrabnya.

Menurut Abah Nasroh, sumber mata air yang sudah ada sangat perlu untuk dilestarikan dengan bentuk penanaman, dikarenakan satu batang pohon berdiameter 10 centimeter dapat menyimpan sebanyak 30 liter air.

“Dengan menanam di luasan 5 hektar sebanyak 4165 pohon akan dapat menampung 124.680 liter air, sehingga apabila hujan deras resiko bencana di lingkungan sekitarnya akan sangat kecil,” bebernya.

Ditempat yang sama ADM KPH Jatirogo Bayu Nugroho memberi respon yang sangat positif dikarenakan kegiatan ini merupakan bentuk sinergitas bersama dalam membangun lingkungan yang lebih baik.

“Kita menanam tanaman keras yang kedepannya bermanfaat buat masyarakat dan lingkungan serta penyelamatan mata air,” bebernya.

Lebih lanjut pria kelahiran Jakarta ini menambahkan, untuk KPH Jatirogo sendiri menanam tanaman rimba seperti sengon Buto yang berfungsi untuk memecah batuan, jambu alas dan beberapa jenis lainnya di lahan seluas total 15 hektar.

“Sedangkan Ponpes Walisongo menanam tanaman buah di sebagian lahan seluas 5 hektar yang bermanfaat buat konservasi juga ekonomi bagi masyarakat sekitar,” tutupnya.(Roy/Ru/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top