Polres Tuban Bersama Divisi Humas Polri Gelar FGD Hadirkan Mantan Narapidana Teroris

Tim Divisi Humas Polri bersamaan dengan Polres dan Pemkab Tuban, saat menggelar Focuss Discusion Group (FGD) di ruang rapat RH. Ronggolawe Pemkab Tuban.

Reporter: Nursalam

TUBAN, SUARADATA.com-Dalam rangka mencegah paham radikalisme dan terorisme di kalangan masyarakat, Tim Divisi Humas Polri menggelar Focuss Discusion Group (FGD) di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Kamis (13/10/2022).

Kegiatan yang digelar di ruang rapat RH. Ronggolawe lantai III, Pemkab Tuban ini dihadiri Kasubbag Berita Divhumas Polri AKBP Gatot Hendro Hartono, Sekda Tuban, Budi Wiyana, Wakapolres Tuban Kompol Palma Fitria Fahlevi, Tokoh Agama, Tokoh masyarakat, pimpinan pondok pesantren, stakeholder terkait serta perwakilan dari Mahasiswa.

FGD yang mengangkat tema “Terorisme adalah musuh kita bersama” dengan menghadirkan narasumber mantan aktivis kelompok radikal-teroris asal Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, dan mantan Narapidana Teroris (Napiter) yang bebas sejak 23 Oktober 2017 Arif Budi Setyawan.

Selain itu, acara yang berjalan dengan gayeng ini juga mengundang narasumber dari Pengurus Harian Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme (BPET), Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat periode 2020-2025 Muhammad Makmun Rasyid.

Dalam sambutannya, Kasubbag Berita Divhumas Polri AKBP Gatot Hendro Hartono mengatakan, upaya pencegahan radikalisme merupakan tanggungjawab seluruh elemen masyarakat.

“Perlu peran serta dari seluruh elemen selain forkopimda, peran serta tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda dan stakeholder terkait,” ungkapnya.

Lebih lanjut, pihaknya berharap dengan kegiatan tersebut dapat memberikan tambahan pengetahuan kepada seluruh stakeholder yang hadir sehingga bisa disampaikan hingga masyarakat lapisan paling bawah.

“Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya pencegahan paham radikalisme,” tambahnya.

Sementara itu, dalam pemaparannya mantan Narapidana Teroris (Napiter) Arif Budi Setyawan, menyampaikan terkait dengan penanganan masalah teroris tidak hanya fokus penanggulangan setelah kejadian. Namun ia mengatakan jauh lebih penting dalam hal pencegahan.

“Jika penanganan bisa kita sebut tanggungjawab pihak keamanan, tapi pencegahan adalah tanggung jawab seluruh masyarakat Indonesia,” ucapnya.

Terpisah, Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban, Budi Wiyana, mengucapkan terimakasih serta apresiasi terkait kegiatan FGD kontra Radikalisme yang dilaksanakan oleh Humas Polri yang bisa menjadi pengingat kembali tentang bahaya radikalisme.

“Karena ini merupakan bahaya laten, ini bisa menjadi peringatan kembali terkait dengan radikalisme memang harus kita waspadai, makanya kita undang seluruh stakeholder yang mempunyai jaringan hingga tingkat bawah,” tuturnya.

Budi Wiyana menambahkan, kedepan pemerintah Kabupaten Tuban akan bekerjasama dengan beberapa pihak untuk menindaklanjuti kegiatan hari ini sehingga masyarakat bisa benar-benar mengetahui supaya tidak terjerumus terkait dengan radikalisme.

“Yang kita perlukan adalah memperluas lagi informasi-informasi yang perlu disebarluaskan untuk kewaspadaan kita, karena strategi radikalisme ini selalu mempunyai cara yang baru,” pungkasnya.(Sal/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top