Tidak Mengantongi Ijin, Aksi AMP Dibubarkan Kapolresta Makota

Tak sesuai prosedur saat demoa mahasiswa asal Papua diangkut truk

MALANG, SUARADATA.com-Aliansi Mahasiswa Papua di Malang didukung Front Rakyat Indonesia untuk West Papua berjumlah sekitar 10 orang kembali bikin ricuh di Kota Malang dengan menggelar aksi demo tanpa disertai perijinan.

Berlangsung seru di simpang Rajabally, dengan pengawalan ketat dari aparat Polresta Malang Kota. Terjadi hampir adu jotos di perempatan Jalan Basuki Rahmat, Klojen Kota Malang, Kamis (12/03).

Aksi demo tak berijin memakan waktu hingga satu jam di lapangan. Aksi menyerukan kemerdekaan Papua Barat terus digaungkan secara berulang kali kepada ratusan aparat Kepolisian yang mengawal.

Lambat laun aksi demo yang dinilai sudah tidak bisa ditoleransi lagi. Akhirnya, berhasil dihalau dan diangkut ke mobil truk milik Polresta oleh aparat Kepolisian. Terjadi tarik ulur hingga memakan waktu selama tiga puluh menit untuk memulangkannya.

 

Aksi itu dinilai oleh Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Leonardus Simarmata tidak memenuhi prosedur serta kental provokatif. Paling utama adalah tidak berijin dan mengganggu fasilitas umum.

“Ditambah lagi, menyuarakan seruan merdeka keluar dari Indonesia. Kami tidak akan memberikan toleransi sama sekali kepada siapapun. Sekali NKRI tetaplah NKRI,” tegasnya.

Himbauan polisi kepada warga Papua yang ada di Malang, hendaknya melakukan aksi demo secara prosedural.

“Jagalah NKRI dengan perdamaian dan nuansa kesejukan di Kota Malang ini,” pungkasnya.(Iwn/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top