Wali Kota Malang Bersama Masyarakat Doa Bersama Untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji bersama forkopimda dan masyarakat Kota Malang doa bersama untuk korban Tragedi Kanjuruhan di Balai Kota.

MALANG, SUARADATA.com-Do’a bersama Tragedi Kanjuruhan dipadati ratusan lapisan masyarakat di Balai Kota Malang hingga meluber ke Alun-Alun Tugu. Turut hadir Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji juga ikut melantunkan bacaan surah yasin dan kalimat-kalimat thoyyibah dan doa dengan khusyu’.

Bagian dari kepedulian dan rasa solidaritas Aremania, kendati cuaca hujan. Semangat kirim doa tetap terpanjatkan kepada Allah SWT, dengan rasa khidmat dan khusyu’. Bahkan, ratusan lapisan masyarakat tetap bertahan hingga usai, Kamis (6/10/2022).

“Kita sangat berduka mendalam, hitungan menit saudara-saudara yang menonton pertandingan sepakbola di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022). Telah berpulang ke Rahmatullah dengan jumlah sekitar 131 orang. Tentunya ini satu musibah yang sangat mengagetkan banyak orang di tanah air,” tegas dia.

Menurutnya, insiden di Stadion Kanjuruhan Sabtu lalu telah menewaskan ratusan supporter Aremania dan Aremanita. Sehingga, sangat melukai hati Aremania dan citra Kota Malang wujud dari kota toleran. Sekaligus menjadi entitas Kota Malang pecinta sepakbola.

“Dimana Kota Malang dengan simbol suporter Aremania, sangat menjunjung tinggi semangat cinta damai. Dan telah memberikan contoh positif di kalangan supporter yang ada di Indonesia. Dan saya tidak ikhlas, ketika bumi Arema ini diciderai dengan membuat kekacauan di dalamnya,” tandasnya.

Mengingat, lanjut dia, gelora cinta kedamaian di lingkungan sepakbola sudah disuarakan dengan kencang dari Malang. Sepakat para Aremania dan sahabat-sahabat Arema adalah penuh cinta kedamaian.

“Contoh malam ini dengan dengan membawa satu lilin ini, menunjukkan semangat kita tidak pernah lepas dan terus menggelora. Semangat gelora sportifitas dan cinta kedamaian kita gelorakan terus menerus. Teriring doa bersama ini, semoga saudara kita telah pulang ke Rahmatullah, ditempatkan di Surga Nya, aamiin ya robbal ‘alamiin,” imbuhnya.

 

Lantas, Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana menuturkan, bukan hanya para Aremania dan Kota Malang yang berduka. Akan tetapi, semua rakyat Indonesia bahkan dunia sepakbola internasional juga turut berdukacita sekaligus terluka.

“Kami berharap dan berdoa semoga Tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) menjadi tragedi terakhir dan tidak boleh terjadi kembali dalam sejarah. Mengingat satu nyawa yang hilang, itu lebih berharga dari bentuk apapun. Kami pribadi maupun atas nama manajemen Arema FC merasa terpukul serta kehilangan. Menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, dan terus mendoakan kepada saudara-saudara kita telah gugur,” tuturnya.(Iwn/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top