Kodim Tuban Ikut Andil Bagi Vaksin Buat Masyarakat

Dandim 0811 Tuban, Letkol Inf Viliala Romadhon saat meninjau vaksinasi di Aula Kodim 0811 Tuban.

Reporter: Nursalam

TUBAN, SUARADATA.com-Dalam mendukung program pemerintah melaksanakan vaksinasi masal kepada masyarakat, Kodim 0811 Tuban menggelar vaksinasi serentak dengan tema “Serbuan Vaksinasi” yang dilaksanakan di makodim setempat, pada Rabu (30/6/2021).

Dari pantauan di lapangan, sejak pagi masyarakat dari berbagai wilayah di Kabupaten Tuban berbondong-bondong mendatangi Kodim 0811 Tuban yang berada di jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo, untuk mendapatkan Vaksinasi yang disediakan oleh Kodim 0811 Tuban.

Dengan pengendalian anggota Kodim 0811 Tuban, warga yang datang untuk mendapatkan vaksinasi sebelumnya diberikan wawasan. Selain itu, diberikan himbauan untuk menjaga protokol kesehatan. Selanjutnya, dilakukan penyaringan oleh tim medis sebelum mendapatkan vaksinasi.

Komandan Kodim (Dandim) 0811 Tuban, Letkol. Inf. Viliala Romadhon mengatakan, kegiatan Serbuan Vaksinasi ini merupakan program nasional yang harus dilaksanakan. Selain itu, sesuai instruksi oleh Kodam V Brawijaya yang masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi.

“Untuk Kodim Tuban dalam kegiatan serbuan Vaksinasi ini menyediakan sebanyak 1.000 vaksin untuk masyarakat,” ungkapnya.

Selain kegiatan serbuan vaksinasi, Kodim Tuban juga menyediakan vaksinasi harian yang menyasar kepada 6.000 orang atau 6.000 dosis bagi masyarakat Tuban. Karena Kodim sendiri memiliki target 10.000 vaksinasi dalam 10 hari.

“Kegiatan ini juga untuk memberikan target atau membantu Kabupaten Tuban untuk mencapai target sejumlah 20.000 vaksin per hari,” terangnya.

Lebih lanjut Dandim menuturka , dalam serbuan vaksinasi ini, Kodim menyiapkan tenaga kesehatan sebayak 7 Tim nakes. Rinciannya, terdiri dari gabungan Kodim 0811 Tuban, kemudian Polres Tuban juga dibantu oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban.

“Untuk melayani 1000 masyarakat untuk vaksin, kita siapkan sebanyak 7 tim tenaga kesehatan,” pungkasnya.

Sementara itu, untuk mencegah kerumunan warga, pihaknya sudah mempelajari tentang beberapa kegiatan yang telah dilakukan. Dimana tenaga skrining atau observer ini harus lebih banyak dari pada penyuntik, sehingga tidak terjadi penumpukan.

“Perbandingan yang saya hitung minimal satu penyuntik,di bawahnya harus memiliki 3 tim observer, sehingga dalam pelaksanaannya lebih cepat mengalir sehingga masyarakat tidak terlalu lama menunggu,” pungkasnya.(Sal/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top