Pegawai Pemkab Tuban Diwajibkan Menggunakan Bahasa Jawa

Reporter: Nursalam

TUBAN, SUARADATA.com-Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky menginstruksikan semua pegawai pemerintah setempat dan lingkungan pendidikan diwajibkan berkomunikasi menggunakan Bahasa Jawa pada Rabu ke dua setiap bulannya. Hal itu untuk melestarikan penggunaan Bahasa Jawa di Kabupaten Tuban.

Instruksi kewajiban Penggunaan Bahasa Jawa ini tertuang dalam surat edaran nomor 421/ 3910/ 414.042/ 2021, yang di tandatangani oleh Sekretaris Daerah Tuban Budi Wiyana pada 6 Juni 2021.

Dalam Surat Edaran disebutkan bagi semua aparatur sipil negara atau ASN dan Non PNS di lingkungan organisasi perangkat daerah (OPD), diwajibkan menggunakan Bahasa Jawa pada hari Rabu Minggu ke II setiap bulan.

“Ketentuan penggunaan Bahasa Jawa tersebut dapat dilakukan saat kegiatan rapat baik tatap muka maupun virtual atau online, penerimaan tamu dan kegiatan lainnya,” kata Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, Rabu (7/7/2021).

Lebih lanjut Bupati muda ini mengatakan, mengacu SE tersebut diinstruksikan pula kepada Camat untuk menindaklanjuti dengan edaran ke Lurah dan Kepala Desa. Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Tuban diminta segera menginformasikan perihal edaran tersebut ke satuan pendidikan di bawahnya.

“SE ke satuan pendidikan yakni mewajibkan siswa berkomunikasi hari Rabu minggu ke II (dua) setiap bulan menggunakan Bahasa Jawa, baik dalam pembelajaran maupun di luar pembelajaran,” tuturnya.

Lebih lanjut, penggunaan bahasa Jawa dan tata krama di lingkungan sekolah dilakukan saat pembelajaran maupun di luar pembelajaran. Tidak hanya itu, siswa membiasakan perilaku yang baik sesuai budaya jawa seperti menundukkan badan ketika berjalan melewati guru atau orang tua yang ada di sekolah.

“Sambil mengucapkan nyuwun sewu,” tuturnya.

Sementara itu, untuk Guru dan pegawai diharuskan memberi tauladan kaitannya penggunaan bahasa Jawa dan perilaku luhur Jawa sesuai unggah ungguh. Tujuannya, siswa dapat memahaminya secara lebih menyeluruh penggunaan bahasa dan tata krama Jawa secara aplikatif.

“Saya harapkan Guru dan pegawai harus memberi tauladan,” pungkasnya.(SalAnd/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top