Pemkab Tuban Minta PHE TEJ Pekerjakan Warga Lokal

Acara daring pengembangan pemboran sumur mudi. 

Reporter: Nur Salam

TUBAN, SUARADATA.com-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban meminta kepada Pertamina Hulu Energi Tuban East Java (PHE TEJ) agar selalu memperkerjakan warga lokal saat melakukan pengembangan pemboran sumur mudi-26.

“Kami minta warga lokal dilibatkan,” ujar Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Husein setelah menghadiri secara daring pada upacara Tajak Pengeboran Sumur Pengembangan Mudi-26 disalah satu hotel di Tuban, Rabu (15/07/2020).

Noor Nahar Hussein, meminta agar dalam pengembangan operasional kegiatan pengeboran dapat terus melibatkan masyarakat sekitar dengan jumlah yang terus ditingkatkan. Salah satunya menjadikan warga sebagai tenaga kerja sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan perusahaan.

“Semoga dapat berjalan lancar dan tanpa adanya fatality. saya ucapkan terima kasih atas dilibatkannya warga desa sekitar dengan kompetensi yang mumpuni menjadi teknisi pada kegiatan pengeboran,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Wabub Kelahiran Rengel ini menekankan, penyerapan warga lokal sebagai tenaga kerja sangat diharapkan masyarakat dan pemkab. Mengingat saat ini banyak warga yang terdampak akibat pandemi Covid-19 dan diantaranya kehilangan mata pencaharian.

“Selain menyerap tenaga kerja, pengembangan proyek juga diharapkan membawa multiplayer efek lainnya. Sehingga, mendukung pergerakan roda perekonomian warga di Kabupaten Tuban,” paparnya.

Selanjutnya mantan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Tuban ini
menambahkan, pemboran ini menjadi pengembangan dari sumur minyak di Desa Rahayu, Kecamatan Soko. Pemboran minyak dilakukan dalam rangka mendukung peningkatan produksi migas nasional.

“Selain itu, dapat membawa manfaat bagi Kabupaten Tuban, khususnya bagi warga sekitar,” bebernya.

Sementara itu, General Manajer PHE TEJ, Darwin Tangkalalo menjelaskan, kegiatan pemboran sebagai wujud komitmen Pertamina untuk berkontribusi dalam membangun ketahanan energi migas Nasional. Meskipun saat ini terjadi masa pandemi Covid-19. Di samping itu, mendukung pergerakan ekonomi melalui penyerapan tenaga kerja lokal maupun multiplayer efek lainnya.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Tuban dan warga yang telah mendukung operasional penanjakan sumur pengembangan MUDI 26,” terangnya.

Darwin juga mengungkapkan, PHE TEJ berkomitmen menjalankan pemboran sesuai prosedur keamanaan atau HSSE maupun protokol kesehatan Covid-19.

“Dengan demikian, akan mampu memproduksi migas secara optimal dengan zero fatality,” tandasnya.

Sementara itu, Field Manajer PHE TEJ, Taryono menyatakan, telah siap melakukan tajak sumur pengembangan MUDI 26 Patch B di desa Rahayu dengan kedalaman 9.604 feet. Total waktu operasional selama 36 hari dengan rincian 28 hari pemboran  (dry hole basis) dan 8 hari masa produksi (completion basis).

“Pemboran ini ditargetkan mampu menghasilkan 200 barel oil,” tegasnya.

Disisi lain, jumlah pekerja yang terlibat pada proses ini sebanyak 198 pekerja. Rinciannya, 75 orang (38 persen) adalah tenaga non-lokal dan 123 (62 persen) orang merupakan tenaga lokal. Tenaga lokal yang diserap berasal dari Desa Rahayu, Kebunagung dan Bulurejo.

“Pelibatan tenaga ahli dengan tujuan adanya transfer knowledge atau transfer pengetahuan bagi tenaga kerja lokal tentang pengeboran minyak,” sambungnya.(Sal/And/Red) 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top