Prosesi Wisuda 2023, Pamungkas Bagi IKIP Budi Utomo Malang


63
Rektor Universitas IBU Malang, Prof Dr Nurcholish Sunuyeko, M.Si bersama mahasiswa peraih IPK tertinggi diprodinya masing-masing.

MALANG, SUARADATA.com-Sebanyak 732 mahasiswa IKP Budi Utomo (IBU) Malang telah diwisuda di Hotel Ijen Suite Nirwana Malang, Rabu (15/8/2023).

Prosesi wisuda ini terbilang istimewa dan terkahir bagi mahasiswa IKIP Budi Utomo. Pasalnya, IBU kini berganti status yakni Universitas IBU (UIBU) Malang.

Hal tersebut, diungkapkan Rektor Universitas IBU Malang, Prof Dr H Nurcholish Sunuyeko, M.Si. Sewaktu memimpin prosesi wisuda 2023, terhadap 732 mahasiswa S1 dan S2, di Hotel Ijen Suite Nirwana Malang, Rabu (15/08/2023).

Rektor Universitas IBU Malang, Prof Dr H Nurcholish Sunuyeko, M.Si menjelaskan, studi di perguruan tinggi atau kuliah tak hanya mengejar ilmu semata. Tapi harus bisa membahagiakan perasaan dan pikirannya.

“Olah rasa yang ada pada diri kita (mahasiswa), patut dijaga dengan baik. Studi (kuliah) tidak ada yang menakutkan. Menulis skripsi pun bukan hal yang menakutkan,” jelas Prof Nurcholish.

Oleh karenanya, para dosen bagaimana caranya membimbing dan memberi petunjuk. Bukan untuk menghakimi, apalagi menjatuhkan dan merendahkan kepada mahasiswa. Mungkin sebagian banyak orang berpikiran, pendidikan (kuliah) ini.

“Dinilai proses yang sangat berat. Baik sisi metodologi, materi, pelayanan, atau sarana pra sarananya. Semestinya diusahakan buat mereka menuju proses senantiasa happy (senang),” terang dia.

Universitas IBU Malang, menurutnya, mahasiswa yang kuliah di sini pastinya berkeinginan untuk mencari bekal diri dengan intelektual, sosial dan kompetensi. Hingga akhirnya pasti untuk nekal persiapan di dunia kerja nanti.

“Karena itu, kami dari Universitas IBU Malang membantu dan mendukung mewujudkan bekal yang diinginkan tersebut. Dilalui dengan senang dan gembira,” imbuhnya.

Namun sebaliknya, lanjut dia, jika dalam berprosesnya sudah susah, yang terjadi adalah drop out atau berhenti. Dikarenakan sudah didahului rasa tidak suka terhadap ilmu serta sosok dosennya.

“Hal semacam ini harus kita hindari di Universitas IBU Malang sini. Kita justru bertekad dan berkomitmen mengharmonisasikan antara aspek akal dan rasa,” cetusnya.

Harmonisasi aspek akal dan rasa, Prof Nurcholish mencontohkan, semisal terjadi perdebatan tetap dilakukan dengan rasa hormat. Boleh menyampaikan sesuatu yang sulit, tapi tak boleh mempersulit.

“Perlakuan kita (dosen), kepada mahasiswa adalah sebuah harmonisasi. Dilakukan antara pikiran dengan rasa. Meskipun kita ini mengajar, tapi kita tetap menggunakan rasa,” bebernya.

Bagi calon guru yang akan terjun ke masyarakat, sambung Prof Nurcholish, supaya diterapkan rasa. Karena itu penting supaya bisa berempati dan menghormati orang lain.

“Menghindari rasa tinggi hati. Ketuk hati anda supaya tetap peduli kepada insan yang lain. Mampu mengamalkan nilai kebudiutamaan, seperti keindonesiaan, kemanfaatan, kepedulian, kepatuhan serta kepatutan dalam bermasyarakat,” paparnya lagi.

Pada pesan terakhirnya, pria suka bertopi ini menuturkan, sebagai keluarga besar Universitas IBU Malang perlu diingat adalah mahasiswa harus patuh pada sisi hukum dan norma lainnya.

“Kami berpesan jadilah manusia senantiasa memberikan manfaat dan terbaik bagi masyarakat. Jangan suka menyakiti perasaan orang lain. Jadilah guru berwibawa dan santun, berbakti kepada orang tua,” pungkasnya.(Iwn/And/Red)


Like it? Share with your friends!

63
Suara Data Network
assalamualaikum

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *