2.000 Karyawan Alfamart Ikuti Vaksin Tahap 1

Salah seorang karyawan perempuan Alfamart sewaktu divaksin, di kantornya Branch Malang, Singosari Kabupaten Malang.

MALANG, SUARADATA.com-Dalam rangka melindungi karyawan dari penularan covid-19 secara masif sekaligus mendukung percepatan penguatan herd immunity.

PT Sumber Alfaria Trijaya atau Alfamart menggelar vaksin massal kepada 2.000 karyawannya di kantornya di Singosari Kabupaten Malang, Rabu (8/9/2021).

Kepala Cabang PT Sumber Alfaria Trijaya Malang, Agus Tri Susanto menjelaskan, vaksin dosis 1 buat 2000 karyawan Alfamart ini sebagai upaya melindungi karyawan dari covid-19. Termasuk mendukung percepatan target nasional satu juta vaksin per hari.

“Vaksin massal sebanyak 2000 karyawan Alfamart Malang, setiap harinya diterapkan 350 dosis. Diikuti pula Alfamart Pasuruan serta Mojokerto, berlangsung pada 5 sampai 9 September 2021,” jelas Agus.

Katanya lagi, sebelum gelar vaksin massal di Alfamart Branch Malang. PT Sumber Alfaria Trijaya juga gelar di Branch Kediri. Diikuti cabang Tulungagung, Trenggalek, Blitar serta Jombang. Mengeluarkan 600 dosis jenis Sinopharm pada 24 – 27 Agustus 2021 lalu.

“Giat vaksin massal ini, hasil kerja sama PT Sumber Alfaria Trijaya dengan Biofarma. Melibatkan 15 vaksinator dari Kimia Farma mampu mengeluarkan 2000 dosis pertama,” kata Agus.

Menurutnya, vaksin massal selain melindungi karyawannya. Termasuk melindungi para konsumennya seraya mengembalikan kepercayaan bisnis konsumen lebih maju lagi.

“Guna mengembangkan serta memajukan perekonomian secara umum maupun khususnya di Branch Alfamart itu sendiri,” bebernya.

Perempuan karyawan Alfamart, Annisa mengaku awalnya ada rasa kekhawatiran (takut). Mendengar cerita di medsos terkait pasca vaksin berbagai versi cukup seram ceritanya. Tapi setelah tervaksin, alhamdulillah berjalan lancar dan tidak ada kekhawatiran.

“Apa yang saya bayangkan selama ini, tidak sampai mengalami istilah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Disisi lain, tuntutan semua karyawan wajib vaksin. Namun ada beberapa karyawan tidak bisa mendapatkan vaksin, disebabkan alergi, hipertensi atau ibu hamil memiliki resiko,” bebernya.(Afd/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top