Santri di Malang Mulai Terima Vaksin

Pengasuh Ponpes Sabilurrosyad Gasek KH Marzuki Musytamar bersama Gubernur Jatim Khofifah IP dan Wali Kota Malang Sutiaji serta Forkopimda Jatim. Saat tinjau vaksin di kalangan ponpes, Sabtu (7/08/2021). Foto: Afd

MALANG, SUARADATA.com-Sekitar 442 santri Pondok Pesantren (Ponpes) Sabilurrosyad Gasek Karangbesuki Kota Malang beserta warga terdekat mengikuti vaksinasi sinovac. Vaksinasi tahap pertama ini diperkasai Polresta Makota dengan ditinjau jajaran pimpinan Forkopimda Jatim dan Malang Kota.

Turut hadir Gubernur Jatim Khofifah IP, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico A, Pangkoarmada II Laksda Iwan Isnurwanto, Kapoksahli Brigjend TNI Yoyok Bagus B mewakili Pangdam V Brawijaya, Danrem 083/BJ Kol Inf Irwan Subekti, Wali Kota Malang Sutiaji, Kapolresta Makota AKBP Budi Hermanto, Dandim 0833 Letkol Arm Ferdian P, Sabtu (7/8/2021).

Dalam sambutannya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, pelaksanaan vaksinasi di lingkungan pondok pesantren adalah bagian dari implementasi instruksi Menkes RI. Terutama, dalam menuju percepatan herd immunity di Jawa Timur serta di lingkungan pendidikan keagamaan.

“Ini sebagai ikhtiar menuju percepatan herd immunity di Jawa Timur,” terangnya.

Ditempat yang sama, Kapolresta Makota AKBP Budi Hermanto menambahkan, di lingkungan Ponpes Sabilurrosyad yang divaksin sekitar 392 santri dan 50 orang warga masyarakat terdekat Ponpes. Sebagian santri di Sabilurrosyad sudah ada yang mendapatkan dari UM atau Unisma.

“Hari ini, Polresta Makota melengkapi bagi santri Sabilurrosyad yang belum mendapatkan vaksin sama sekali dengan vaksin pertama. Bulan depannya, kita berikan dosis keduanya yakni tetap sama sinovac. Setelah Sabilurrosyad, kita akan menjemput bola berkunjung ke ponpes atau pendidikan lainnya yang sudah ada komunikasi,” tambah Buher sapaan Kapolresta Makota.

Sementara itu, Pengasuh Ponpes Sabilurrosyad Gasek KH Marzuki Musytamar menyampaikan, santri disini sebelumnya telah tervaksin sekitar 50 sampai 100 dari beberapa lembaga.

“Ditambah lagi, sekitar 430 santri lagi untuk santri laki dan perempuan mendapatkan vaksin pertama dari Polresta Makota,” ucapnya.

Ia juga mengajak kepada semua lapisan masyarakat, apapun agama, suku, pangkat dan golongannya mesti membantu menyuksesan program pemerintah yaitu percepatan herd immunity.

“Sekaligus dinyatakan vaksin adalah halal dan aman bagi siapa pun. Manakala ada efek, bisa jadi ada latarbelakang penyakit bawaan,” imbuh pria pejabat Ketua PWNU Jatim.

Salah seorang santri dari Madiun, Zidan Safiudin Ihsan (15) saat mengikuti vaksin mengaku ada rasa ketegangan.

“Karena saya belum pernah divaksinasi. Vaksin pertama ini, harapannya tidak menimbulkan efek apa-apa tapi aman dan lancar hingga vaksin kedua nanti. Semoga kekebalan tubuh pasca vaksin tetap terjaga dengan patuhi prokes ketat,” tuturnya.(Afd/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top