Berdalih Pembatasan Pelayanan, Puskesmas Arjuno Menolak Pasien Berobat

Beginilah pelayanan di Puskesmas Arjuno, pasien yang berangkatnya kesiangan sudah tertolak di depan pagar halaman Puskesmas. Penolakan tersebut akibat kebijakan terkait pembatasan pelayanan akibat dampak tenaga kesehatan kena covid-19 dan kekurangan tenaga dokter, Senin (21/12/2020). Foto : Afd

MALANG, SUARADATA.com-Sejumlah belasan masyarakat (pasien) yang ingin berobat di Puskesmas Arjuno, Klojen Kota Malang terpaksa pulang gigit jari. Pasalnya, pelayanan pengobatan di puskesmas tersebut dilakukan pembatasan kuota 40 pasien dan ditutup pukul 08.30 WIB pagi terjadi pada Senin (21/12/2020).

Orang yang sedang sakit dan ingin berobat (sembuh) sepertinya cukup disuruh mengelus dada dan diminta memakluminya atas kebijakan regulasi tersebut. Hal itu disampaikan oleh Wali Kota Malang, Sutiaji.

Bahwa perjuangan tenaga kesehatan penuh resiko dan penuh tantangan. Apalagi di Puskesmas Arjuno tenaga kesehatannya ada yang terpapar covid-19, jadi mengalami kendala dalam pelayanannya.

“Kami memohon masyarakat sabar dan bisa memakluminya,” cetus Sutiaji lewat handphone-nya.

Dikonfirmasi terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Sri Winarni mengatakan, keterbatasan personil dan ada pula tenaga kesehatan (dokter) terpapar covid-19. Sehingga, ingin meminimalisir penularan covid-19 di kawasan tersebut.

“Dan ini riel dengan kondisi yang ada. Mohon dimakluminya,” kata Sri Winarni.

Kepala Puskesmas Arjuno, dr. Ida Megawati.

Alasan klasik dan sama juga dilontarkan Kepala Puskesmas Arjuno, dr. Ida Megawati. Kata dia, penanganan pengobatan di Puskesmas Arjuno memang dibatasi. Hal itu disebabkan, dokter yang menangani cuma satu orang plus ada yang terpapar covid-19.

“Jika kami paksakan pelayanan sampai banyak orang entar dokternya yang menjadi korban (K.O). Apa mau seperti itu yang diinginkan masyarakat,” ucap Ida.

“Kami hanya pelaksana tugas, silakan mengenai kebijakan sekiranya ada penambahan personil tenaga kesehatan bisa ditanyakan ke Bu Kadin, apakah perlu penambahan untuk mengoptimalkan pelayanan di sini,” tambahnya.

Ida kembali menuturkan, pelayanan yang dilakukan oleh Puskesmas Arjuno bukan di internal saja. Melainkan di eksternal yakni di warga secara langsung, manakala ada warga yang terpapar covid.

“Kita dituntut mesti melakukan penelusuran di kampung yang terpapar,” timpalnya.

Terpisah, Miftah (37) warga Aris Munandar saat berobat tentang sakitnya terpaksa balik kanan (pulang) dengan gigit jari alias tanpa membawa obat.

“Kami merasa dirugikan atas pelayanan yang ada saat ini. Baru jam 08.30 WIB sudah ditutup. Terkecuali sudah jam 12 siang gak masalah dilakukan penutupan atau pembatasan,” ujar Miftah dengan nada kesalnya.

Terpantau di lokasi sebagian warga yang ingin berobat di Puskesmas Arjuno terpaksa berhenti di depan pagar. Ditolak untuk pulang kembali atau ditunda pada esok harinya sekiranya masih ingin berobat. Sehingga, dokter pribadi pun akhirnya menjadi solusinya bagi pasien yang mampu membayar.(Afd/And/Red)

1 komentar untuk “Berdalih Pembatasan Pelayanan, Puskesmas Arjuno Menolak Pasien Berobat”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top