Demo Berlangsung Anarkis, Kota Malang Mencekam

Petugas berupaya memadamkan api akibat ulah demonstran.

“Masyarakat Dibuat Spot Jantung, Fasilitas Negara Dibakar dan Dirusak”

MALANG, SUARADATA.com-Aksi demo anarkisme berlebihan dilakukan mahasiswa berbagai organisasi kampus dan serikat buruh serta diduga ada oknum penyusup.

Akibatnya, demo yang awalnya berjalan tertib tiba-tiba berlangsung ricuh dan mencekam. Pasalnya, banyak korban mengalami luka-luka hingga kerugian material, Kamis (8/10/2020).

Pantauan di lapangan, demo anarkis ini berawal adanya lempar batu yang dibalas gas air mata. Selain itu, ada pula aksi pembakaran dan perusakan kendaraan roda dua dan roda empat milik Pemkot Malang. Sehingga, membuat kepolisian dari berbagai daerah ikut mengamankan aksi, yang terjadi di seputaran Bundaran Tugu Kota Malang.

Informasi dari Humas Pemkot Malang, ada beberapa kendaraan roda empat milik Pemkot menjadi korban anarkisme pendemo. Diantaranya, mobil Patwal Satpol PP warna putih nopol N-1424-AP, N-84-AP, N-29-AP, N-8534-AP dan beberapa lagi lainnya.

Selanjutnya, mobil Patwal Satpol PP dibakar oleh aksi massa demo menyisakan kerangka saja. Meski lima unit mobil pemadam kebakaran milik Satpol PP dan dua Water Canon milik Polresta Makota melakukan pemadaman.

Sementara itu, disisi timur Makodim 0833/Kota Malang nampak 4 unit bangkai sepeda motor tergeletak di tengah jalan. Motor itu dibakar oleh pelaku aksi demo saat terjadi kericuhan mencekam.

Usai melakukan hal tersebut sejumlah puluhan massa pendemo. Bahkan, mereka lari tungganglanggang dipukul mundur oleh aparat Kepolisian melalui tembakan gas air mata. Sekaligus mengamankan 80 pelaku pendemo dan dibawa ke Mapolresta guna dimintai keterangannya.

Hingga berita ini ditulis, kawasan bundaran Tugu Kota Malang dan sekitarnya tepat pukul 17.15 sudah terkendali dan kondusif.

Kapolresta Makota Kombes Pol Leo Simarmata dan Dandim Letkol Inf Ferdian P bersama ratusan aparat keamanan lainnya, langsung membubarkan diri.

Aparat keamanan dalam pengamanan aksi demo melibatkan dari Polresta Makota, Polres Blitar, Polres Batu, Polres Kepanjen serta Kodim 0833 dan Satpol PP. Diperkirakan petugas keamanaan mencapai 1.000 lebih personil keamanan.

Bangkai kendaraan roda dua yang ludes dibakar pendemo.

Kapolresta Makota, Kombes Pol Leo Simarmata disela pengamanan menjelaskan, aksi yang mengakibatkan perusakan dan pembakaran fasiltas negara disusupi orang tidak diketahui.

“Sebanyak 80 orang kita amankan untuk dimintai keterangan, apa motifnya,” jelas Kapolresta.

Aksi ini diluar prediksi aparat keamanan, karena aksi para buruh dan mahasiswa banyak disusupi orang asing.

“Sepertinya memiliki kepentingan tertentu, dan hal ini masih kita selidiki sampai tuntas,” paparnya.

Diharapkan, peristiwa ini menjadi pengalaman sangat berharga bagi semua pihak. Namun demikian, kondusifitas dan pengendalian wilayah Kota Malang bisa teratasi dengan baik.

“Mari kita jaga kondisitifitas Kota Malang ini,” ungkapnya.

Pendemo diamankan karena diduga terlibat perusakan fasilitas negara.

Wakil Ketua 3 DPRD Kota Malang, Rimzah sangat menyayangkan aksi perusakan dan pembakaran mobil pemerintah. Hal seperti itu semestinya tidak perlu dilakukan, karena merugikan orang lain.

“Hendaknya, teman-teman pendemo duduk bersama menyampaikan aspirasinya secara santun dan elegan,” ujar kader muda Gerindra ini.

“Terkait kerusakan mobil milik Pemkot dan milik swasta maupun Kepolisian, mohon maaf belum mendapatkan info atau laporan. Mungkin masih diinventarisir oleh pihak terkait,” tambahnya.(Afd/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top