Kedelai Naik, Produsen Tahu di Tuban Minta Pemerintah Stabilkan Harga

Reporter: Nursalam

TUBAN, SUARADATA.com-Kenaikan harga kedelai impor membuat produsen tahu di Kabupaten Tuban berharap Pemerintah segera menstabilkan harga kedelai.

Hal ini agar harga kedelai bisa kembali normal sehingga usaha rumahan perajin tahu bisa berjalan seperti biasa.

“Kami berharap pemerintah dapat segera menstabilkan harga kedelai,” ungkap Wardam salah satu pemilik usaha tahu UD Barokah di Kelurahan Panyuran, Kecamatan Palang,Rabu (6/1/2021).

Menurutnya, satu bulan yang lalu harga kedelai berada di kisaran Rp 6.500/ kg, kini menjadi Rp 9.200/ kg. Naiknya harga kedelai ini berpengaruh pada produksi penjualan tahu, yang diakui pengusaha sangat sulit. Kendati demikian, tetap memproduksi tahu meski ada bayang-bayang kerugian. Karena harga kedelai tidak sebanding dengan harga jual tahu.

“Tetap bertahan meski harga kedelai naik, untung tipis bahkan bisa rugi,” tambahnya.

Tambah pria yang sudah menggeluti usaha tahu sejak 1996 itu, sebelum terjadi kenaikan kedelai, harga tahu per papan Rp 23 ribu. Lalu terpaksa menaikkan menjadi Rp 25 ribu per papan. Jika dihitung pada proses pembuatan, satu papan membutuhkan 2 kg kedelai yang harganya bisa Rp 18.400.

“Untuk harga tahu naik 2000 rupiah, untuk kebutuhan produksi lainnya seperti BBM, transportasi hingga upah pekerja,” ungkapnya.

Ditambahkannya, saat ini usahanya masih memproduksi tahu 2,5 – 3 kuintal, tidak ada yang berubah. Namun perubahan harga harus dilakukan meski sedikit naik menyesuaikan harga kedelai. Jika harga kedelai masih tetap atau terus naik, maka ia akan tetap berproduksi apapun kondisinya.

“Mau tidak mau harus bertahan, jika berhenti ada konsekuensi yang harus ditanggung pengusaha, yaitu memulai dari nol lagi dan itu tidak mudah,” pungkasnya.(Sal/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top