Dua Kali Mahasiswa Unirow Raih Program Kampus Mengajar dari Kemendikbudristek

 

Reporter: Nursalam

TUBAN, SUARADATA.com-Sebanyak 11 Mahasiswa Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban kembali menorehkan prestasi dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) angkatan kedua.

Sebelumnya terdapat 4 Mahasiswa Unirow yang sudah terlebih dahulu menorehkan prestasi di program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) angkatan pertama.

Diketahui, Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Tujuannya, untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan.

Wakil Rektor III Unirow Tuban, Suantoko, M.Pd menjelaskan, progam Kampus Mengajar ini sudah dilaksanakan sebanyak dua kali dan masing-masing angkatan dilaksanakan selama satu semester. Selanjutnya, Unirow sendiri sudah berpartisipasi dalam dua angkatan.

“Angkatan pertama terdapat 4 Mahasiswa, semuanya dari Prodi Pendidikan matematika, Yaitu Citra Krisna, Diah Shela Andrianti, Firdaus Qoofa Putri Tsania Dan Hidayatun Khasanah,” ungkapnya, Rabu (15/9/2021).

Sedangkan, pada angkatan kedua ini ada 11 Mahasiswa yaitu, Halimatus Sa’diyah dan Ida Ayu Fitria dari Pendidikan Ekonomi, Siti Tri Puji Rahayu dari Prodi Teknik Informatika, Dan Niken Diah Sasmita dan Salwa Octavia dari Prodi PPKn.

Kemudian, Nana Andriana Puji Ansori dari Prodi Pendidikan Matematika, Sintia Avila Kurniawati dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, dan Sheilla Zulfaiza Arbiyanti Rosyida, Avivi Nur Aina dari Prodi Pendidikan Biologi. Selanjutnya Lailatus Saadah dari Prodi PAUD, dan yang terakhir Sri Widiastuti dari Prodi PGSD.

“Diangkatan kedua ini ada 8 Prodi yang mewakili,” tuturnya.

Sementara itu, Dosen Pembimbing
Ulfa Yuliasari mengatakan, pelaksanaan program ini ditujukan untuk sekolah 3T atau sekolah akreditasi C untuk membantu kualitas pendidikan yang berimbas pada mahasiswa. Selain itu, untuk menanamkan empati hingga kepekaan sosial terhadap lingkungan sekitarnya terutama dalam aspek pendidikan. Lalu kegiatan itu juga mengasah keterampilan mahasiswa dalam berpikir maupun bekerja.

“Mahasiswa dari berbagai jurusan dalam program ini membantu guru untuk mengajar siswa, adaptasi teknologi, penguatan pembelajaran literasi dan numerasi serta membantu administrasi sekolah” Ungkap Dosen Bahasa Inggris tersebut.

Lebih lanjut ia menjelaskan, dosen pembimbing ini akan bertanggungjawab dalam mengarahkan mahasiswa dan melakukan komunikasi dengan pihak terkait. Seperti, komunikasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, komunikasi dengan sekolah yang dituju seperti (SD). Bahkan, memberikan bimbingan laporan awal, respon logbook harian Mahasiswa, respon laporan mingguan Mahasiswa, respon sharing session keluh kesah mahasiswa, persetujuan laporan akhir, dan melakukan tahap penilaian.

“Selain itu hal yang tak kalah penting adalah memberikan semangat kepada mahasiswa agar tidak menyerah dan dapat mengemban tugas yang sudah diamanahkan,” pungkasnya.(Sal/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top