Gelar Bincang Santai Bersama Awak Media, KPP Pratama Paparkan Tentang Pentingnya Perpajakan

Para awak media dengan Kepala KPP Pratama seusai berbincang tentang pajak.

TUBAN-Dalam acara bincang santai bersama awak media, KPP Pratama Tuban gelar diskusi tentang perpajakan bersama awak media yang tergabung dalam RPS (Ronggolawe Press Solidarity) dan PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Kabupaten Tuban.

Acara yang digelar di Aula Kantor KPP Pratama yang berada di Jl. Pahlawan, Kabupaten Tuban, beragendakan sosialisasi dan tanya jawab seputar perpajakan. Sharing dan belajar bersama untuk memahami tentang perpajakan di Indonesia. Mulai dari pajak secara daerah hingga pajak secara nasional.

Kepala KPP Pratama Eko Radnadi Susetio menegaskan, bahwasanya pajak merupakan sumber utama pendapatan negara. Oleh karenanya, pihaknya selalu memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya membayar pajak.

“Dengan acara silaturahmi dengan awak media ini, kita mencoba memberikan edukasi kepada masyarakat lewat karya jurnalistik akan pentingnya membayar pajak,” ujarnya.

Untuk mengupayakan perolehan pajak secara optimal, pihaknya memulai dari pendekatan dengan hal sederhana. Semisal menyapa dengan Broadcast di Media sosial. “Kontennya mengingatkan pada masyarakat bahwa pelaporan pajak tidak sesulit dan menyeramkan yang dibayangkan,” jelasnya.

Kesadaran akan pentingnya pajak terus digenjot. Berbagai cara seperti sosialisasi kepada pengusaha besar hingga UMKM. Sampai penyampaian visi, misi serta pendekatan secara persuasif sudah dilakukan KPP Pratama Tuban.

Dari awal diharapkan penerimaan pajak akan selalu meningkat. Karena dalam berjalannya waktu, perpajakan Indonesia berubah menjadi garda terdepan untuk mendulang pendapatan Negara. Dewasa ini, sekitar 80% perolehan yang diterima negara bersumber dari pajak.

“Pajak merupakan sumber utama pendapatan negara. Oleh karenanya, kita selalu memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya membayar pajak,” tegasnya.

Disela-sela acara Insan Pers disuguhi sebuah tayangan video tentang Reformasi Perpajakan dari masa ke masa. Dalam tayangan video itu menceritakan tentang embrio terbentuknya kantor perpajakan dari awal. Sejarah dimulai sejak reformasi perpajakan pada tahun 1981. Hingga kini perpajakan sudah melalui beberapa perubahan menjadi lebih baik.

Dengan paparan video tersebut jelas membuka cakrawala wartawan untuk mendalami tentang pajak. Bahkan wartawan diajak untuk mendorong pemahaman pajak dengan tinta yang dijadikan bahan tulisannya. Sebab, peran awak media sangat menonjol. Khususnya media sosial yang sedang digandrungi kaum muda.

Kantor yang sudah bertengger sejak tahun 2007 itu sudah menghimpun pajak untuk pembangunan, khususnya di Kota Bumi Wali ini. Di kantor ini pulalah banyak Wajib Pajak yang sudah membuat Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Ditahun 2019 ini target penerimaan pajak di Kabupaten Tuban sebesar Rp. 712 Milyar. Sampai bulan Juni Tahun 2019 ini tercapai 43 persen dari target penerimaan. Upaya yang dilakukan sudah banyak, berbagai jurus sudah dilakukan. Kuncinya adalah kemudahan berkomumikasi dengan jumlah wajib pajak yang terdaftar sekitar 98.000 wajib pajak. Namun hanya sekitar 6.000 wajib pajak yang sudah membayarkan dan melaporkan pajak secara rutin.

“Tidak ada di bumi indonesia yang terlepas dari pajak. Hampir seluruhnya pembangunan di biayai pajak. Kadang masih ada sebagian masyarakat yang belum paham dengan pajak. Kita luruskan dan kita informasikan manfaat dan peran pajak. Upaya ini kita lakukan agar pemahaman pajak bisa disampaikan dengan baik oleh wartawan,” tutup Eko sapaan akrabnya.(Sal/Fat/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top